– Pembangunan infrastruktur udara di Indonesia terus melaju pesat pada era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Sejumlah bandara baru dibangun dengan fasilitas modern dan desain megah, mulai dari Pulau Jawa hingga pelosok nusantara. Namun, meski megah, tak sedikit bandara yang justru sepi dan minim aktivitas penerbangan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menilai kondisi tersebut disebabkan karena lokasi bandara yang kurang didukung konektivitas yang memadai.
Akibatnya, masyarakat lebih memilih moda transportasi lain yang dianggap lebih efisien dan terjangkau.
Permasalahan ini semakin krusial karena sebagian besar bandara dibangun dengan investasi besar, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun pihak swasta.
Tanpa penyesuaian dan perencanaan transportasi terpadu, bandara-bandara ini berisiko terbengkalai dan menjadi beban pembangunan jangka panjang.
Berikut daftar bandara terbengkalai di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber, Minggu 26 Oktober 2025.
1. Bandara Wiriadinata
Bandara yang terletak di Tasikmalaya ini diresmikan oleh Jokowi pada tahun 2017 lalu.
Meski diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah, bandara senilai Rp30 miliar itu kini terbengkalai setelah satu per satu maskapai penerbangan menghentikan rutenya.
2. Bandara Kertajati
Hal serupa juga dialami bandara yang digadang-gadang menjadi kebanggaan warga Majalengka. Diresmikan pada tahun 2018 oleh Jokowi, dengan nilai investasi Rp2,6 triliun dari APBN, bandara ini kini sepi karena okupansi penumpang yang rendah.
3. Bandara JB Soedirman
Masih di era Jokowi atau tepatnya pada tahun 2019, bandara yang dibangun di Purbalingga dengan nilai investasi Rp350 miliar ini saat ini sama sekali sudah tidak melayani penerbangan komersial sejak akhir tahun 2024.
4. Bandara Ngloram:
Lalu ada Bandara Ngloram di Blora yang dibangun kembali dengan dana APBN Rp 132 miliar dan diresmikan pada tahun 2021 oleh Jokowi.
Meski sempat digadang-gadang mampu menunjang industri migas di sekitar Blora dan Bojonegoro, kini bandara tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
5. Bandara Dhoho:
Bandara yang terletak di Kediri ini dibangun dengan dana swasta Rp 12 triliun milik PT Gudang Garam Tbk, namun belum menunjukkan hasil sesuai harapan.
Meski masih beroperasi, bandara yang diresmikan pada 18 Oktober 2024 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sepi karena minimnya rute penerbangan dan mahalnya harga tiket.
Fenomena banyaknya bandara yang sepi menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal kemegahan, namun juga perencanaan yang matang dan dukungan penunjang transportasi di sekitarnya agar investasi besar negara tidak berakhir sia-sia.
NewsRoom.id
