– Penggagas Gerakan Sadar Nasional (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendesak Menteri Agama Nasaruddin Umar segera memecat Muhammad Ainul Yakin sebagai Staf Khusus Menteri Agama.
Saya kira atas nama moralitas dan tanggung jawab serta stabilitas nasional, sebaiknya Prof Nasaruddin mencopot yang bersangkutan, kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, alasan apa pun yang dijadikan alasan pegawai Trans 7 mengucapkan Banser Gorok dalam aksi yang dilakukan GP Ansor DKI Jakarta di tower Trans Corp beberapa waktu lalu, sama sekali tidak bisa dibenarkan.
“Apa pun alasannya, itu sama sekali tidak bisa dibenarkan, kita tidak boleh menormalisasi pernyataan teror seperti itu,” ujarnya.
Dalam dunia pesantren tradisional, para santri selalu diajarkan mengucapkan kata-kata yang baik dan bermanfaat. Ketika ada yang mengaku sebagai santri dan kader Nahdliyyin, maka seseorang harus bisa menjaga perbuatan dan perkataannya, bukan sekadar melindungi dirinya sendiri, tapi menjaga harkat dan martabat kelompok dan organisasi.
“Terkadang kerusakan wajah santri dan NU tidak selalu disebabkan oleh pihak luar, seringkali juga disebarkan oleh perilaku orang-orang yang mengaku sebagai santri dan kader NU,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin memimpin demonstrasi di gedung Trans TV menyusul konten acara Xpose Uncensored.
Dalam materi orasinya, Ainul Yakin menyampaikan refleksi bahwa NKRI berdiri karena peran Banser dan Ansor Nahdlatul Ulama (NU) di dalamnya. Bahkan, banyak kadernya yang gugur dalam upayanya mempertahankan NKRI.
“Saudara-saudara Trans TV yang masih muda, ingat saja sejarah. Ribuan anak Ansor dan Banser gugur memperjuangkan republik ini. Kalian ada karena Nahdlatul Ulama,” kata Ainul Yakin dalam orasinya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Namun pidato lanjutannya menjadi ancaman bagi pegawai Trans 7, sehingga Banser NU dan kader Ansor tidak memilih untuk menggorok leher karena marah setelah kiai dan ulama NU dihina.
“Jangan sampai kader Banser menggorok leher seperti anak Banser menggorok PKI,” ujarnya disambut persetujuan peserta aksi.
Darahmu halal jika mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama, lanjutnya.
NewsRoom.id









