– Motif pembunuhan Dina Oktaviani (21), perempuan yang jasadnya ditemukan di Sungai Citarum Klari, Karawang, terungkap.
Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Uyun Saepul Uyun mengatakan, pembunuhan keji ini bukan karena motif ekonomi seperti yang diklaim pelaku sebelumnya, melainkan karena niat sejak awal agar Heryanto (27) yang merupakan pelaku sekaligus korban ingin memperkosa korban.
Dari hasil pemeriksaan, motif yang dilakukan tersangka adalah adanya hasrat seksual terhadap korban yang sedang tertarik pada korban, kata Uyun dalam jumpa pers di Polres Purwakarta, Rabu (22/10).
Heryanto sendiri sudah menikah dan memiliki anak. Lokasi kejadian di rumah Heryanto yang sepi. Korban sendiri diminta Heryanto ke rumahnya untuk membicarakan permasalahan korban yang ingin mencari “orang pintar” agar bisa move on dari mantan pacarnya.
Sebelum diperkosa, kata Uyun, korban dianiaya terlebih dahulu oleh pelaku agar lebih leluasa mengungkapkan keinginan bejatnya.
Modus yang dilakukan tersangka terhadap korban adalah menganiaya dan juga memaksa korban setelah korban tidak berdaya, kata Uyun.
Uyun menegaskan, niat pelaku memperkosa korban sudah direncanakan sejak awal karena rumah tersangka sepi.
“Rumah yang ditinggali tersangka dalam keadaan kosong karena keluarga tersangka ada acara di tempat lain,” ujarnya.
Kemudian, setelah memperkosa dan membunuh korban, pelaku membungkus korban dengan lemari dan melemparkannya ke kawasan Jembatan Merah Bendungan Jatiluhur.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, juncto Pasal 6 huruf b dan Pasal 15 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dan/atau Pasal 338 KUHP, dan/atau Pasal 365 KUHP, dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP.
Ancaman bagi tersangka minimal 20 tahun dan maksimal hukuman mati, kata Uyun.
Pengakuan Pelaku Sebelumnya
Sebelumnya kepada petugas Polres Karawang – sebelum kasus dilimpahkan ke Polres Purwakarta – Heryanto berdalih awalnya tidak ada niat untuk membunuh korban.
Ia mengungkapkan, awalnya korban kerap curhat soal percintaannya. Korban meminta mencari 'orang pintar' agar bisa melupakan mantan pacarnya. Heryanto bersedia membantu korban dan mengantarkan korban ke rumahnya yang sepi.
Saat berbincang di rumah, Heryanto mengaku sempat meminjam Rp. 1,5 juta dari korban. Setelah itu, niat membunuh muncul di benaknya.
“Waktu di rumah saya pinjam Rp 1,5 juta karena posisi saya tidak punya uang. Dia transfer ke saya. Setelah itu saya mulai mikir, rumahnya sepi, saya khilaf pak,” kata Heryanto saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Karawang sebelumnya.
Korban, kata Heryanto, dibunuh dengan cara dicekik karena tergiur melihat barang berharga yang digunakan korban.
“Saya dicekik dari depan pak. Awalnya saya tidak berniat, tapi karena faktor ekonomi, saya tergiur dengan barang mewah yang (dia) kenakan,” lanjutnya.
Tak berhenti sampai disitu, pelaku juga mengaku sempat menyetubuhi korban dalam kondisi sekarat. Heryanto memusnahkan barang-barang berharga milik korban yakni anting, cincin, kalung, dua buah telepon genggam, dan sebuah sepeda motor.
NewsRoom.id
