– Momen kepanikan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi saat mendampingi Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkunjung ke Jepang pada Selasa (28/10/2025).
Pasalnya, saat kunjungan Donald Trump ke Istana Akasaka, Tokyo, Jepang, orang nomor satu di Amerika Serikat itu tidak berjalan sesuai protokol yang telah disiapkan pemerintah Jepang.
Awalnya Takaichi terlihat menyambut Trump di depan pintu Istana.
Keduanya berjalan bersama di tengah pasukan militer Jepang.
Namun tiba-tiba Donald Trump berhenti di depan bendera Jepang dan bendera Amerika Serikat yang berkibar di dalam ruangan.
Ekspresi wajah Takaichi pun terlihat bingung karena Trump menghentikan langkahnya.
Trump bahkan tiba-tiba memberi hormat pada bendera yang membuat Takaichi semakin panik.
Ekspresi Takaichi pun seolah berusaha mengarahkan Donald Trump untuk terus maju.
Kemudian Trump terus berjalan sendirian tanpa Takaichi yang masih jauh di belakangnya.
Presiden AS Donald Trump “kabur” meninggalkan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi saat upacara penyambutan di Istana Akasaka, Tokyo, Selasa (28/10/2025).
Dalam rekaman tersebut, Trump dan Takaichi terlihat berdiri saat lagu kebangsaan dikumandangkan.
Mereka kemudian menyapa delegasi… pic.twitter.com/ZxQFdGDlZc
— Kompas.com (@kompascom) 28 Oktober 2025
Video kunjungan Trump menjadi viral di X dan mendapat tanggapan dari warganet.
Netizen menduga demensia yang diderita Trump kambuh karena tatapannya yang kosong saat berjalan bersama Takaichi.
“Trump, demensia Anda mulai terlihat, atau mungkin itu hanya efek samping dari menjadi seorang “jenius yang sangat stabil” yang unggul dalam tes IQ singa, harimau, jerapah,” tulis netizen.
Sebelumnya dalam kunjungannya ke Jepang, Trump memuji Takaichi. Trump menyebut Takaichi adalah wanita tangguh.
Trump bahkan menyebut pertemuan ini membuat pasar saham kedua negara mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
“Wanita ini adalah pemenang. Jadi, tahukah Anda, kita tiba-tiba menjadi teman dekat karena pasar saham mereka saat ini dan pasar saham kita hari ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Itu berarti kita melakukan sesuatu yang benar,” jelas Trump.
NewsRoom.id









