Jika Anda melanggar hukum, semuanya berakhir

- Redaksi

Kamis, 30 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi proyek Kereta Cepat atau Whoosh Jakarta-Bandung.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Projo Freddy Alex Damanik dalam dialog Tinjauan Tribunnews, Rabu (29/10/2025).

Freddy menegaskan KPK harus mengusut dugaan pelanggaran hukum, baik korupsi maupun dugaan mark-up.

“Bagus sekali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sudah melakukan pengusutan terhadap proyek Whoosh, kami dukung penuh dan akan diusut tuntas.”

“Jika ditemukan pelanggaran hukum, abaikan saja sampai hilang,” kata Freddy.

Di sisi lain, Freddy menyebut kereta berkecepatan tinggi Whoosh telah memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak membebani negara.

“Kita lihat proyek Whoosh itu bukan beban ya, bukan beban, tapi lompatan peradaban. Yang kita tahu, proyek Whoosh memang dijalankan dengan skema business to business, B2B. Jadi negara tidak mengeluarkan uang rakyat ke sana dari APBN,” ujarnya.

“Dari awal sudah ada PMN (Penyertaan Modal Negara) melalui BUMN ya, kalau kita bicara memang belanja negara. Tapi perlu kita ketahui juga bahwa dari PMN yang dikeluarkan itu proyek dari proyek, negara juga mendapat lebih dari itu,” imbuhnya.

Freddy kembali menegaskan bahwa proyek Whoosh merupakan kolaborasi B2B.

“Jadi pemerintah hanya berperan sebagai inisiator awal: pengawasan, fasilitasi, kemudian dukungan infrastruktur dan non finansial. Jadi tidak ada beban fiskal langsung dalam kasus negara, seperti yang banyak disalahpahami oleh masyarakat di sana,” ujarnya.

Selain itu, pria kelahiran Pematang Siantar, 17 April 1981 ini menilai kehadiran Whoosh juga berdampak pada perluasan sektor perekonomian.

Mulai dari perekonomian sekitar stasiun, pariwisata, properti, hingga UMKM.

“Jadi investasinya ada. Bukankah tadi saya sudah bilang kalau tidak seperti bisnis gorengan jaman sekarang, banyak yang beli kan? Ah, tidak, berarti rugi, bukan begitu cara menghitungnya.”

Jadi, multiplier effectnya juga ada, ujarnya.

Sosok yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Sang Hyang Seri ini menegaskan, Whoosh merupakan simbol lompatan peradaban dan visi jauh ke depan.

“Kita sebagai negara berkembang bisa melakukan lompatan luar biasa dalam inovasi,

modernitas yang begitu pesat.”

“Sekali lagi, kereta cepat Whoosh bukanlah beban, bukan beban, namun bukti bahwa impian besar kita bisa terwujud tanpa membebani masyarakat,” tutupnya.

kata KPK

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengungkapkan, pihaknya tengah mendalami dugaan penggelembungan proyek Whoosh.

Budi mengatakan, penyidikan dugaan mark up proyek Whoosh saat ini sedang dalam proses.

Ia mengatakan, KPK juga fokus mencari bukti dan informasi terkait unsur peristiwa pidana pada proyek di bawah kepemimpinan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski demikian, Budi belum bisa merinci apa saja temuan KPK tersebut, sebab proses penyidikan yang dilakukan sejak awal tahun 2025 masih terus berjalan.

“Penyidikan kasus ini sudah dimulai awal tahun. Jadi masih dalam proses penyidikan.”

“Karena masih dalam tahap penyidikan, kami belum bisa memberikan informasi detail terkait perkembangan atau perkembangan perkara tersebut,” jelas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/10/2025).

“Kami pastikan KPK akan terus mendalami pihak-pihak yang diduga mengetahui, mempunyai keterangan dan informasi yang diperlukan untuk mengungkap, memperjelas, dan memperjelas kasus ini,” ujarnya.

Budi memastikan KPK tidak menemui kendala khusus meski penyidikan sudah berjalan hampir setahun.

Dia meminta masyarakat percaya terhadap proses hukum yang sedang berjalan.

“Sejauh ini tidak ada kendala, sehingga penyidikannya masih berjalan. Kita beri ruang, kita beri waktu untuk proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK,” tutupnya.

Sebelumnya, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu juga mengatakan kasus dugaan penggerebekan Whoosh sudah memasuki tahap penyidikan.

“Saat ini kami sedang dalam tahap penyidikan,” ujarnya, Senin.

Mahfud MD Siap Dipanggil

Dugaan mark-up proyek Whoosh sebelumnya disinggung Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada pertengahan Oktober 2025.

Dia menduga ada indikasi penggelembungan anggaran dalam proyek tersebut dan mengatakan hal itu perlu diselidiki lebih lanjut.

“Dugaan mark up itu harus dicek, uangnya ke mana?” tanya Mahfud.

Menurut perhitungan Indonesia, biaya kereta Whoosh per 1 kilometer adalah 52 juta dolar AS.

“Tapi, di China sendiri perhitungannya hanya 17 sampai 18 juta dolar AS. Jadi tiga kali lipat kan. Siapa yang menggalang dana ini? Ke mana uangnya?” lanjutnya.

Akibat pernyataannya tersebut, Mahfud diminta KPK untuk melapor.

Namun, Mahfud menyatakan tidak akan membuat laporan ke KPK karena tidak punya kewajiban.

Meski demikian, Mahfud menegaskan bersedia datang jika dipanggil untuk pemeriksaan.

“Saya tidak punya hak lapor, saya tidak ada kewajiban lapor. Saya siap dipanggil, kalau dipanggil saya akan datang.”

“Kalau disuruh lapor, buang-buang waktu saja,” ujarnya kepada awak media, di Yogyakarta, Minggu (26/10/2025), seperti dilansir TribunJogja.com.

“Sebelum saya bicara itu sudah ramai kan? Saya hanya bicara karena sudah sibuk. Harusnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil orang-orang yang bicara sebelum saya, datanya banyak,” sambungnya.

Mahfud menilai dugaan mark-up proyek kereta cepat Whoosh menimbulkan permasalahan pelik karena dibangun melalui utang ke China.

Jadi, beban utang yang besar ini memerlukan negosiasi dengan pemerintah China.

“Harus negosiasi ya, mau apa? Ga bisa bayar ya, silakan saja (negosiasi),” tutupnya



NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Menemukan Bakteri Laut Pemakan Plastik
Peneliti Menemukan Himne Babilonia Berusia 3.000 Tahun yang Hilang
Amazon dan Target PHK Mengungkap Bagaimana AI Membentuk Kembali Tenaga Kerja Ritel
Terobosan Senyawa Baru Dapat Mengobati Penyakit Menular Paling Mematikan di Dunia
“Eksperimen Alami” Mengungkapkan Manfaat Jantung Seumur Hidup dari Pembatasan Gula Sejak Dini
Alarm Delpedro, Semakin Banyak Tekanan, Semakin Banyak Pertarungan!
NEXT Keuntungan Meningkat Saat Konsumen Memilih Kepastian Daripada Kekacauan
Bagaimana Jika Einstein Hanya Setengah Benar? Tes Baru NASA untuk Energi Gelap

Berita Terbaru

Headline

Ilmuwan Menemukan Bakteri Laut Pemakan Plastik

Kamis, 30 Okt 2025 - 12:39 WIB

Headline

Jika Anda melanggar hukum, semuanya berakhir

Kamis, 30 Okt 2025 - 11:06 WIB