– Kader Partai Solidaritas Indonesia Sudarsono meminta mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tak meributkan dua proyek strategis era Presiden Jokowi, Kereta Cepat Whoosh dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sudarsono mempertanyakan niat Mahfud MD menyebut proyek tersebut
Ia mengingatkan Mahfud MD agar tidak menjadi 'tokoh sengkuni'
Hal tersebut disampaikan Sudarsono dalam podcast di kanal Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia pada Rabu (22/10/2025).
Saya juga bingung soal ini, kenapa Mahfud MD jadi sengkuni, kata Sudarsono, dikutip dari Tribunnews.com
Sudarsono menyebut sikap Mahfud MD dalam membahas persoalan IKN yang berpotensi pelanggaran hanya akan menimbulkan kericuhan.
Padahal Mahfud MD merupakan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di era Jokowi yang seharusnya memahami dinamika internal.
Dulu beberapa tahun ngikutin, di Menkopolhukam lagi, berarti dia tahu semua dinamikanya, kok sekarang ngikutin, bikin gaduh, kata Sudarsono.
Sudarsono menyinggung Mahfud MD yang bak sengkuni karena terkesan baru saja melontarkan tudingan potensi kriminal pada proyek era Jokowi.
Padahal, semasa menjabat di pemerintahan, potensi tersebut sebenarnya bisa dihindari.
Kok Mahfud MD ini juga berpotensi menjadi sengkuni, kata Sudarsono. “
Artinya, kalimat yang disampaikannya tidak layak menjadi seorang negarawan, apalagi sebagai Menko Polhukam, ujarnya.
Sudarsono mengatakan, Jokowi sudah berbaik hati kepada Mahfud MD hingga membiarkan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden meski masih berada di kabinet.
Untuk itu, Sudarsono sangat menyayangkan ucapan Mahfud MD terkait proyek era Jokowi.
“Saya menyayangkan komentarnya yang negatif,” imbuhnya.
Menurut Sudarsono, Mahfud MD seharusnya berterima kasih kepada Jokowi ketimbang menyudutkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut
NewsRoom.id









