– Dunia maya internasional dihebohkan dengan pemberitaan bahwa komet 3I/ATLAS diduga bukan hanya benda langit, melainkan kapal induk alien.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat mengungkapkan, komet ini pertama kali ditemukan oleh teleskop ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) pada 1 Juli 2025.
Arti Nama Komet 3I/ATLAS :
- ATLAS adalah nama teleskop yang menangkap pergerakan komet
- Huruf “i” pada nama komet ini karena benda langit tersebut merupakan benda antarbintang.
- Angka 3 karena komet ini merupakan objek antarbintang ketiga yang memasuki tata surya kita sejauh ini (setelah 1I/Oumuamua pada tahun 2017 dan 2I/Borisov pada tahun 2019).
Dikutip dari laman Observatorium Sains Astronomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU), komet berputar mengelilingi Matahari dalam orbit berbentuk oval, parabola, dan hiperbolik.
Komet merupakan sisa-sisa pembentukan tata surya. Komet dapat dikatakan sebagai bola es kosmik yang tersusun dari gas, batuan, dan debu beku yang mengorbit Matahari.
Sejak laporan pertama, para ilmuwan terus melakukan penelitian terhadap komet 3I/ATLAS.
Dari Mana Asalnya Spekulasi Pesawat Alien?
Dilaporkan oleh Al Jazeera, rumor bahwa komet 3I/ATLAS bisa jadi merupakan pesawat alien mulai menyebar setelah New York Post menerbitkan artikel pada tanggal 29 September dengan judul “Komet 'raksasa' yang melaju ke arah kita ternyata lebih besar dari perkiraan sebelumnya, bisa jadi itu adalah teknologi alien, kata seorang ilmuwan: 'Ini bisa mengubah segalanya bagi kita.'”
Pengguna X (sebelumnya Twitter) membagikan tangkapan layar artikel tersebut untuk mendukung klaim mereka.
Salah satu akun bernama Steven Greenstreet menulis “Para ilmuwan mengatakan sebuah pesawat luar angkasa alien raksasa sedang menuju ke Bumi. Mengapa tidak lebih banyak orang yang membicarakan hal ini?”
Sementara itu, akun bernama Richard Roeper menyampaikan keprihatinannya:
“Sebuah komet raksasa dilaporkan meluncur menuju Bumi dengan kecepatan 130.000 mil per jam! Bisakah kita menghentikannya? Saya diberitahu ada dua misi yang sedang dipersiapkan — satu melibatkan 'Kru Mesias' yang dipilih secara khusus, dan satu lagi menggunakan dua tim, yaitu Tim Kebebasan dan Tim Kemerdekaan. Kita bisa melakukannya!”
Spekulasi semakin meningkat, dengan beberapa laporan menunjukkan bahwa objek tersebut bukanlah komet sama sekali, melainkan sebuah pesawat ruang angkasa yang menuju ke Bumi.
Akun lain bernama Astronomy Vibes juga mengunggah foto ilustrasi 'kapal induk alien'.
“Meskipun sebagian besar ilmuwan setuju bahwa ini kemungkinan besar hanya sebuah komet aneh, beberapa pendapat yang berani menunjukkan bahwa ini mungkin sesuatu yang lebih – bahkan mungkin sebuah wahana buatan dari peradaban lain.”
Bukan ancaman terhadap Bumi dan bukan pula pesawat alien
Sejauh ini klaim bahwa komet 3I/ATLAS merupakan pesawat luar angkasa alien hanyalah spekulasi dan bukan pernyataan resmi.
Termasuk beberapa gambar yang beredar bukanlah gambar yang dirilis NASA atau teleskop Hubble.
NASA menegaskan, benda langit tersebut merupakan komet dan tidak akan membahayakan Bumi.
“Meskipun lintasan benda ini membawanya ke bagian dalam tata surya, ia tidak akan mendekati Bumi.”
“Ketika komet 3I/ATLAS melintasi tata surya, jarak terdekatnya dari planet kita adalah sekitar 1,8 unit astronomi (sekitar 170 juta mil atau 270 juta kilometer),” tulis NASA dalam pernyataannya.
Hal serupa juga disampaikan Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menegaskan bahwa komet tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi atau planet lain.
Dengan menjelaskan bahwa jarak terdekatnya adalah lebih dari 2,5 kali jarak antara Bumi dan Matahari.
Dapat diamati kembali pada bulan Desember 2025
Menurut NASA, komet tersebut akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 30 Oktober 2025, dengan jarak sekitar 210 juta kilometer (130,5 juta mil) dari Matahari.
Berdasarkan pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble, komet tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 210.000 kilometer per jam (130.500 mil per jam), yang merupakan kecepatan tertinggi yang pernah tercatat bagi “pengunjung” dari luar tata surya kita.
Komet ini akan muncul kembali di sisi lain Matahari pada awal Desember 2025 sehingga memungkinkan dilakukannya pengamatan lebih lanjut, seperti disampaikan NASA.
NewsRoom.id









