-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengevakuasi 300 orang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk menghindari potensi bahaya material vulkanik letusan Gunung Semeru hingga Rabu malam, 19 November 2025.
Posko pengungsian tersebar di beberapa tempat, antara lain Balai Desa Oro-oro Ombo yang berjumlah sekitar 200 orang dan SD 2 Supiturang yang berjumlah 100 orang.
Selain itu, sejumlah warga dievakuasi ke Balai Desa Penanggal. Meski demikian, BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, terpantau erupsi pada Rabu sore, sekitar pukul 14.13 WIB, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari.
Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jarak luncur awan panas saat terjadi erupsi kurang dari 13 km. Menyikapi situasi ini, pemerintah setempat telah mengimbau warga untuk berhati-hati.
Dilihat secara visual, teramati guguran awan panas dengan jarak luncur 13 m ke arah tenggara dan selatan. Selain itu, satu awan panas juga teramati kurang dari 13 km tenggara Besuk Kobokan.
Dengan peningkatan status tersebut, Otoritas Gunung Api PVMBG merekomendasikan beberapa langkah. Pertama, tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat letusan).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar.
Kedua, tidak bergerak dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lemparan batu (flare).
Selanjutnya, mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.
Sebelumnya, PVMBG menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Semeru akan meningkat dari level II atau 'Waspada' menjadi level III atau 'Waspada' pada Rabu pukul 16.00 WIB. Namun satu jam kemudian, tepatnya pukul 17.00 WIB, status aktivitas vulkanik dinaikkan ke level tertinggi, level IV atau 'Awas'.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung tanggal 19 November hingga 26 November 2025. Diharapkan posko segera diaktifkan dan penanganan darurat bencana dapat berjalan efektif.
NewsRoom.id









