-Apresiasi dan terima kasih disampaikan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI, Jazilul Fawaid atas keputusan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.
Menurut Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, kedua tokoh tersebut merupakan sosok besar yang memiliki pengabdian luar biasa bagi bangsa dan negara, khususnya di bidang agama, kebangsaan, dan kemanusiaan.
“Ini merupakan bentuk pengakuan negara atas jasa besarnya dalam memperjuangkan kemanusiaan, keadilan, dan nilai-nilai kebangsaan,” kata Gus Jazil di Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Wakil Ketua Umum PKB ini menjelaskan, KH Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan merupakan ulama besar sekaligus guru para pendiri Nahdlatul Ulama (NU), termasuk KH Hasyim Asy'ari. Pemikiran dan perjuangan Syaikhona Kholil telah melahirkan generasi ulama dan santri yang berperan penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Gus Dur dikenal sebagai sosok pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan yang tidak hanya membela umat Islam, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau golongan.
“Gus Dur adalah simbol keberanian moral dan teladan dalam memperjuangkan kemanusiaan dan demokrasi. Beliau bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tapi milik seluruh bangsa Indonesia,” lanjut mantan Wakil Ketua MPR RI ini.
Gus Jazil menilai momentum penganugerahan gelar pahlawan ini menjadi pengingat penting bagi generasi muda untuk meneladani perjuangan dan nilai-nilai yang diwariskan kedua tokoh besar tersebut.
Semoga semangat juang Gus Dur dan Syaikhona Kholil terus menginspirasi generasi mendatang dalam menjaga keutuhan NKRI dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, pungkas Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.
Seperti diberitakan, Presiden Prabowo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh. Selain Syaikhona Kholil dan Gus Dur, hadir pula Presiden kedua RI Soeharto, Marsinah, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, dan Rahmah El Yunusiyyah.
Kemudian Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Sultan Muhammad Salahuddin, Tuan Rondahaim Saragih, dan Zainal Abidin Syah dari Provinsi Maluku Utara.
NewsRoom.id









