Pengurus PP Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

- Redaksi

Kamis, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

-Penolakan gelar pahlawan bagi Presiden ke-2 Soeharto juga datang dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Pengurus Lembaga Kebijaksanaan dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah Usman Hamid berpendapat, seorang pahlawan nasional harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keberanian moral hingga akhir hayatnya.

Jadi kalau dia meninggal dunia saat melakukan tindak pidana atau berstatus tersangka atau terdakwa, baik itu tindak pidana pelanggaran HAM, tindak pidana lingkungan hidup, atau korupsi, sulit untuk dipandang sebagai pahlawan, jelas Usman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 November 2025.

Hingga berakhirnya pemerintahan Soeharto, Usman menyoroti status yang belum selesai secara hukum.

“Soeharto meninggal saat setengah diadili oleh pengadilan karena kasus korupsi. Bahkan di Asia Tenggara, dia dianggap sebagai pemimpin terburuk di dunia,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan, pahlawan sejati adalah orang yang mempunyai keberanian dan berani berkorban untuk orang lain.

Bagaimana Soeharto bisa disamakan dengan Gus Dur, Soeharto disamakan dengan Marsinah, pungkas Usman.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Para Ilmuwan Menemukan Solusi Bakteri yang Potensial untuk “Bahan Kimia Selamanya”
Bahan-Bahan Kehidupan yang Terlihat di Galaksi-galaksi yang “Mirip Alam Semesta Awal” yang Penuh Kekerasan.
36 Kasus Satwa Liar Tercatat di Aceh, Tertinggi Memang
Merjuri Menandai Hari Jadi ke 10 Dengan Pos Luar Timur Tengah dan Nordstrom
Anak-anak Penderita Eksim Melihat Manfaat Mengejutkan dari Vaksin COVID
Cacat Fatal dalam Siklus Karbon Dapat Menjerumuskan Bumi ke dalam Pembekuan Global
Lantik 42 Pejabat Fungsional, Sekda Aceh Besar Tekankan Disiplin dan Komunikasi Efektif
Prabowo diminta hati-hati melunasi utang kereta cepat, bisa jadi senjata buat Anda