Soalnya selama tiga hari pengambilan keputusan Syuriah PBNU yang dipimpin langsung Rais Aam itu bukan soal tawar menawar, setuju atau menolak, melainkan persiapan pengunduran diri itu sendiri. Jika menolak, Anda akan dipecat secara tidak hormat.
Oleh karena itu, beredarnya surat Syuriah PBNU yang memecat Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf benar adanya, meski terkesan hanya draf yang ditandatangani Wakil Ketua Rais Aam. “Itu baru rancangan, karena teknis persuratan dikuasai kantor PBNU.” Itulah yang dikatakannya.
Artinya KH Yahya Cholil Staquf tidak mau menerbitkan surat tersebut dan pura-pura tidak mengetahui keberadaan surat Syuriah tersebut. Ya, itu wajar. Tentu saja dia tidak mau mempublikasikan surat pemecatannya, karena dia tidak ingin mengundurkan diri. Namun Syuriah PBNU tetap berjalan.
Konflik internal di lingkungan NU saat ini terbilang unik. Tanpa basa-basi, surat ultimatum pun dikeluarkan kepada Ketua PBNU untuk mengundurkan diri dalam waktu tiga hari. Tak mau mundur, surat pemecatan kembali dikeluarkan tanpa ada keributan.
Bahwa KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjabat sebagai Ketua PBNU, terhitung tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB. Hal ini jelas tanpa basa-basi, sebab surat tersebut ditulis pada pukul 00.45 WIB. Tibalah waktu salat tahajud. Yang heboh tentu saja KH Yahya Cholil Staquf yang dipecat sebagai Ketua PBNU. Konsolidasi dilakukan dan sibuk membantah.
Syuriah PBNU yang diketuai Rais Aam KH Miftachul Akyar ini rupanya sudah tiga kali bercerai dengan KH Yahya Cholil Staquf. Tidak ada perdebatan. Dalam pandangan Syuriah PBNU, Gus Yahya bukan lagi Ketua PBNU. Langkah-langkah untuk meminta mundur sudah dilakukan, dan langkah-langkah pemecatan juga sudah dilakukan.
Tinggal Syuriah PBNU yang menggelar rapat paripurna dan menunjuk Ketua PBNU baru menggantikan Gus Yahya. Setelah itu, kepengurusan baru PBNU disetujui Menteri Hukum. Semuanya dijalankan Syuriah PBNU tanpa ada keributan.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang juga Menteri Sosial di kabinet Prabowo-Gibran mengingatkan agar pengurus NU di daerah dan warga NU pada umumnya tetap tenang. Gus Ipul tentu sejalan dengan keputusan Rais Aam atau Institut Syariah PBNU.
Dan tampaknya, struktur NU di bawah lebih mempercayai keputusan PBNU Syariah dibandingkan manuver yang dilakukan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Aneh juga kalau masyarakat NU tidak percaya pada ulamanya. Sebab, hakikat NU sendiri ada pada Syuriah, bukan Tanfidziyah.
Dalam pandangan Syuriah PBNU, Kongres Luar Biasa untuk menggantikan Ketua Umum PBNU yang dinilai melanggar Konstitusi Organisasi NU tidak perlu dilakukan.
Namun, dalam pandangan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf yang diberhentikan, Syuriah tidak berhak memberhentikannya. Sebab, dia sudah diputuskan di Kongres dan Kongres juga berhak memberhentikannya.
Ada dua pelanggaran yang dilakukan Ketua PBNU yang diumumkan ke publik hingga berujung pada pemecatannya, yaitu isu Zionis Internasional dan Tata Kelola Keuangan.
Mahfud MD yang juga dekat dengan warga NU hampir yakin konflik Syuriah dan Tanfidziyah di PBNU yang terjadi saat ini karena persoalan izin pertambangan. Artinya, ini lebih mengenai masalah tata kelola keuangan, bukan mengenai Zionis internasional. Gus Yahya dan Zionis Internasional sudah ada sejak lama.
Kebijakan pengusahaan tambang bagi ormas ini sungguh ajaib. Kalau ormas tidak diberi uang, mereka bisa ribut, apalagi kalau diberi uang. Uangnya juga bukan uang kecil, melainkan uang yang sangat besar. Kuota haji pun bisa dijual, apalagi tambang. Penambangan adalah uang yang benar-benar uang di negara ini.
Siapa yang akan ditunjuk Syuriah PBNU sebagai Ketua Umum PBNU menggantikan KH Yahya Cholil Staquf?
Saifullah Yusuf, sepertinya mustahil. Sebab, Ketua PBNU tidak pernah merangkap Menteri. Kembali lagi ke KH Said Aqil Siroj juga tidak mungkin. Antusiasmenya telah hilang dalam beberapa tahun terakhir.
Belum ada karakter baru yang muncul. Ada Ulil Abshar Abdalla misalnya. Namun sepertinya dia juga berada di kubu Gus Yahya. Kalau Syuriah ingin mengangkatnya sebagai win-win solution, boleh saja.
Memang tak mudah bagi Syuriah mencari pengganti Ketua PBNU jelang Muktamar NU tahun depan. Perhitungan pencarian Ketua PBNU dipercepat agar nantinya terpilih sosok yang lebih baik dan dewasa. artikel logo berita rmol
NewsRoom.id









