KOTA ACEH – Aktivitas seismik di Aceh kembali menunjukkan dinamika yang tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, melaporkan 25 kali gempa bumi terjadi di wilayah Aceh dan sekitarnya pada 28 November hingga 4 Desember 2025.
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Andi Azhar Rusdin dalam laporan yang diterima RRI, Jumat, 5 Desember 2025 menyebutkan, dari total kejadian tersebut, ada dua gempa yang dirasakan masyarakat.
Melalui infografis yang dirilis BMKG, sebaran gempa tampak terjadi di sejumlah wilayah, seperti Aceh Besar, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Gayo Lues, Simeulue, serta beberapa wilayah pesisir lainnya.
Pada periode ini, gempa kecil mendominasi. BMKG mencatat 14 kejadian dengan magnitudo di bawah M 3 dan 11 kejadian dengan magnitudo M 3–5. Tidak ada gempa dengan magnitudo di atas M 5.
Dari segi kedalaman, aktivitas gempa didominasi oleh sumber dangkal. Sebanyak 24 gempa tercatat pada kedalaman ≤ 60 km, sedangkan satu gempa kategori kedalaman sedang yakni 60–300 km. Tidak ada aktivitas gempa dalam jarak lebih dari 300 km.
Meski gempa dua kali dirasakan warga, BMKG memastikan belum ada laporan kerusakan atau dampak berarti.
Secara umum kondisi kegempaan Aceh pada minggu ini masih dalam kategori normal mengingat Aceh berada dalam wilayah aktivitas tektonik yang dinamis, kata Andi Azhar Rusdin, dikutip dari rri, Jumat (5/12).
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada dan terus mengikuti informasi resmi. Masyarakat diminta untuk tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama terkait isu gempa besar atau tsunami, kata Andi.
Ia menambahkan, BMKG akan terus memantau perkembangan aktivitas tektonik dan memberikan update secara berkala. ()
NewsRoom.id









