KOTA ACE – Skandal perselingkuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Parahnya, isi obrolan tersebut membuat heboh. Kini hal tersebut menjadi perhatian publik bahkan menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, pengakuan ASN, Sd, dinilai tidak beralasan.
Sd mengaku sangat mengagumi SH, wanita yang diduga selingkuhannya.
Ia mengaku takjub hanya karena apa yang disebutnya kesalehan wanita tersebut.
Hal itu terungkap dalam pernyataan yang disampaikannya pada 10 Juni 2025.
Diketahui, Sd sudah lama menikah dengan istri sahnya, TS, seorang guru SMA di Pamijahan.
Pasangan ini hidup bersama sejak tahun 1999 dan dikaruniai tiga orang anak yang masih remaja dan dewasa.
Namun badai rumah tangga datang pada tahun 2018, saat TS jatuh sakit sehingga mengganggu aktivitasnya dan mempengaruhi hubungan suami istri.
Bukannya menunjukkan kesetiaan dan mendampingi istrinya yang sakit, Sd malah sibuk mengikuti keinginannya sendiri.
Seolah tak punya empati, ia bahkan mengaku sempat meminta izin poligami pada September 2024.
Saat TS menolak permintaannya, Sudarno mengambil keputusan yang mengejutkan publik.
Karena tidak diizinkan istrinya, ia justru menceraikan TS demi memenuhi nafsunya terhadap wanita idaman lain.
Tanpa pertimbangan mendalam, ia memilih selingkuh daripada menunggu dan merawat istrinya yang sakit.
“Namun istri saya tidak mengizinkannya hingga pada tanggal 21 Mei 2025, saya memutuskan untuk menceraikan istri saya dengan menyatakan cerai secara lisan,” tulis Sd, dilansir TribunnewsBogor.com.
Dalam surat yang sama, ia mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa tak pernah ada hubungan spesial antara dirinya dan Sani.
Bahkan, ia menulis ketertarikannya itu semata-mata karena kekagumannya terhadap sisi religi SH.
“Bahwa tidak ada hubungan antara aku dan kakak SH, dia hanya sosok yang alim dan membuatku kagum,” tulisnya lagi di surat itu.
Ia pun mengaku merasa tidak bersalah karena menganggap dirinya sudah berstatus duda dan SH berstatus janda.
“Bahwa saya sadar telah melakukan kesalahan dan meminta maaf, karena saya mengira saya adalah seorang duda yang menceraikan istrinya dan saudara perempuan Sani adalah seorang janda sehingga tidak ada yang dirugikan,” dia menulis lagi.
Namun berbagai bukti chat yang beredar justru menunjukkan fakta yang sangat berbeda dengan klaim yang dilontarkannya.
Berdasarkan rekaman percakapan yang muncul ke publik, ternyata hubungan mereka sudah terjalin sejak Mei 2024.
Bahkan, dalam obrolan Mei dan Juni 2024 itu, terdapat pengakuan keduanya pernah berhubungan intim, sehingga membantah semua pernyataan Sd terkait tak adanya hubungan spesial.
Ini bukti chatnya:
Sekolah Dasar: Saya akan menjawab ini dengan jujur. Perhatianmu, kemanjaanmu, suara nyanyianmu, termasuk layanan ranjangnya (maaf) aku sangat suka semuanya. Istri saya saat ini tidak bisa melakukan semua ini
Anda juga dewasa, cerdas, dan berpengetahuan luas. Termasuk kamu bisa berdandan, yang aku suka. Kamu cantik
SH: Kalau tidak, jangan lakukan saat aku memintanya… Mungkin saat itu ada setan yang menggodaku.. Astaghfirullah..
Sekolah Dasar: Aku tidak tega melihatmu bersedih. Aku ingin membuatmu bahagia.
Aku ingin melihatmu bahagia, sayangku
SH: Namun tidak dengan berhubungan seks tanpa menikah…
Sekolah Dasar: Ya, itu harus halal
SH: Biarlah ini menjadi dosa terbesar kita… Saya jamin, Anda dan Tuhan tahu apa yang terjadi
Kemudian pada 5 Desember 2020, sang anak menggerebek ayah dan majikannya.
Keduanya sudah tinggal bersama di rumah milik TS yang akan diwarisi oleh putrinya, Dl.
Saat anak SDnya, Dl, menyerangnya lewat WhatsApp, SH tak meminta maaf.
Ia bahkan menantang agar segera menikah dengan Sd.
“Kami belum memahami data ayahmu sejak kamu sakit… perlu waktu lama hingga kami memahaminya
Daripada dihina, aku akan segera menikah dengan ayahmu.!!,” tuliskan SH kepada anak istri sah.
Sebagai informasi, SD diketahui merupakan ASN kelas IV A di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
Beliau mempunyai kedudukan strategis sebagai Pendamping Satuan Pendidikan Sekolah Menengah di wilayah Kecamatan Pamijahan.
Rupanya, perempuan yang diselingkuhi SD itu juga merupakan ASN di Kabupaten Bogor bernama SH, 57 tahun.
SH rupanya bekerja sebagai supervisor di Departemen Pendidikan.
NewsRoom.id









