DPR menyebut serangan terhadap media sosial adalah ulah para buzzer yang terorganisir

- Redaksi

Selasa, 9 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta menyoroti maraknya aktivitas buzzer yang dinilai kini telah berkembang dari aktivitas perorangan menjadi industri yang dijalankan secara terorganisir.

“Kami melihat fenomena buzzer di Indonesia telah berkembang dari yang tadinya merupakan aktivitas individu, menjadi industri yang terorganisir dan sering dioperasikan oleh biro atau lembaga komunikasi,” kata Sukamta dalam rapat kerja dengan Kementerian Komunikasi dan Teknologi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Sukamta mengungkapkan, serangan terhadap lembaga legislatif di media sosial kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir, ditandai dengan berbagai tagar dan seruan menyerang DPR.

Menurutnya, penyerangan tersebut dimotori oleh robot dan buzzer sehingga perlu ada upaya penegakan hukum yang kolaboratif antar lembaga dan menjangkau secara komprehensif pihak-pihak di balik aktivitas buzzer tersebut.

Sukamta meyakini bahwa buzzer politik memiliki peran yang signifikan dalam mendorong opini di media sosial melalui penggunaan hashtag pada platform tertentu untuk menjangkau topik-topik populer (trending topik) maupun melalui narasi dan konten foto dan video.

“Menurut saya, berkembangnya industri buzzer turut berkontribusi terhadap apa yang disebut dengan membusuknya komunikasi politik, dimana narasi kebencian, hoaks, dan disinformasi diproduksi secara masif dengan sasaran dan sasaran tertentu,” jelasnya.

Isu buzzer dinilai tidak hanya persoalan etika di ruang digital, namun juga menyangkut kepentingan elite politik tertentu atau kepentingan komersial.

Menurut Sukamta, meski Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dirancang untuk mengatur lalu lintas informasi di ruang digital, namun dalam praktiknya peraturan tersebut seringkali bergantung pada mekanisme delik aduan.

Ketergantungan ini disebut-sebut membuat penindakan terhadap para buzzer yang beroperasi secara terorganisir dan massal menjadi tidak efektif. Ia pun mendorong revisi UU ITE agar konten-konten buzzer yang berpotensi memicu kerusuhan bisa ditindak tanpa harus melalui delik aduan.

Dalam kondisi tertentu yang sudah mengarah pada situasi darurat, proses penegakan hukum tidak bisa terus menunggu proses birokrasi yang panjang, termasuk menunggu laporan untuk bisa meredam konten-konten provokatif.

“Saya kira penting bagi kita untuk memikirkan apakah dalam UU ITE, khusus untuk hal-hal terkait kegiatan buzzing yang merusak dan terorganisir, kita bisa mengambil tindakan yang dikecualikan dari delik aduan,” ujarnya.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Setelah Puluhan Tahun Misteri, Para Ilmuwan Mengungkap Teori Besar Tentang Partikel Aneh
RidgeAlloy: Material Baru yang Mengubah Scrap Menjadi Komponen Berkinerja Tinggi
Remaja Mengalahkan Leukemia Mematikan Dengan Terapi Sel yang Diedit Gen yang Menyelamatkan Jiwa
Pembukaan Kembali Sekolah Akibat COVID Dengan Cepat Mengurangi Kecemasan, Depresi, dan ADHD pada Anak-anak
Viral Pencabulan Santri di Ponpes Bangkalan, Diduga 30 Orang Jadi Korban Nafsu Guru Ponpes
Cuaca yang Lebih Panas Mengganggu Tonggak Pembelajaran Awal
Planet Raksasa 18 Kali Massa Jupiter Ditemukan di Sistem Bintang Jauh
Viral Tabungan Pasutri Haji untuk Korban Banjir Ditemukan Utuh di Tengah Lumpur

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:40 WIB

Setelah Puluhan Tahun Misteri, Para Ilmuwan Mengungkap Teori Besar Tentang Partikel Aneh

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:09 WIB

RidgeAlloy: Material Baru yang Mengubah Scrap Menjadi Komponen Berkinerja Tinggi

Selasa, 9 Desember 2025 - 07:07 WIB

DPR menyebut serangan terhadap media sosial adalah ulah para buzzer yang terorganisir

Selasa, 9 Desember 2025 - 05:03 WIB

Remaja Mengalahkan Leukemia Mematikan Dengan Terapi Sel yang Diedit Gen yang Menyelamatkan Jiwa

Selasa, 9 Desember 2025 - 04:32 WIB

Pembukaan Kembali Sekolah Akibat COVID Dengan Cepat Mengurangi Kecemasan, Depresi, dan ADHD pada Anak-anak

Selasa, 9 Desember 2025 - 01:25 WIB

Cuaca yang Lebih Panas Mengganggu Tonggak Pembelajaran Awal

Selasa, 9 Desember 2025 - 00:54 WIB

Planet Raksasa 18 Kali Massa Jupiter Ditemukan di Sistem Bintang Jauh

Senin, 8 Desember 2025 - 23:51 WIB

Viral Tabungan Pasutri Haji untuk Korban Banjir Ditemukan Utuh di Tengah Lumpur

Berita Terbaru