Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

- Redaksi

Selasa, 16 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Jurnalis senior Edy Mulyadi menyoroti keras dugaan penyerangan anggota TNI yang melibatkan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Menurut dia, kejadian tersebut merupakan sinyal serius mengenai lemahnya pengawasan terhadap keberadaan TKA dan potensi ancaman terhadap kedaulatan negara.

Dalam keterangannya yang disampaikan melalui kanal YouTube, Edy Mulyadi mempertanyakan keberanian TKA yang disebut-sebut tidak hanya menyerang aparat TNI, tapi juga merusak kendaraan perusahaan. Ia menilai kejadian ini patut menjadi alarm bagi pemerintah.

Bayangkan, TKA berani menyerang anggota TNI. Kalau petugas bisa diperlakukan seperti itu, bagaimana dengan masyarakat biasa? kata Edy.

Edy menilai fenomena masuknya TKA Tiongkok ke Indonesia terjadi secara masif pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan, arus kedatangan TKA terus terjadi meski pandemi Covid-19 melanda dunia, ketika mobilitas masyarakat Indonesia sangat dibatasi.

Menurutnya, kebijakan tersebut menimbulkan pertanyaan masyarakat, apalagi pemerintah melarang warganya sendiri untuk mudik saat Idul Fitri, namun di saat yang sama dinilai masih membuka pintu bagi tenaga kerja asing asing.

Dalam kritiknya, Edy juga menyinggung peran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang disebut-sebut punya pengaruh besar terhadap kebijakan terkait investasi dan tenaga kerja asing.

“Dengan kebijakan ini, sepertinya tidak ada yang berani menghentikan masuknya tenaga kerja asing, meski di tengah situasi darurat pandemi,” ujarnya.

Edy menegaskan, pemerintah perlu bertanggung jawab dan memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat, terutama terkait mekanisme pengawasan, izin kerja, dan penegakan hukum terhadap TKA yang diduga melanggar hukum.

Ia juga mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kejadian tersebut secara transparan, demi menjaga wibawa negara dan memastikan supremasi hukum ditegakkan tanpa diskriminasi.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'
Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan
Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya
Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali
Afrika Selatan v Irlandia: Wisatawan kehilangan ODI pertama dengan tujuh gawang
Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf
Selain Hina Suku Sunda, Resbob Nyaris Gagal Berdonasi ke Sumatera!
Delilah Belle Hamlin tentang Diagnosis Endometriosis, Pembedahan

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:31 WIB

Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:00 WIB

Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan

Selasa, 16 Desember 2025 - 18:29 WIB

Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:58 WIB

Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:27 WIB

Afrika Selatan v Irlandia: Wisatawan kehilangan ODI pertama dengan tujuh gawang

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:25 WIB

Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

Selasa, 16 Desember 2025 - 15:54 WIB

Selain Hina Suku Sunda, Resbob Nyaris Gagal Berdonasi ke Sumatera!

Selasa, 16 Desember 2025 - 15:23 WIB

Delilah Belle Hamlin tentang Diagnosis Endometriosis, Pembedahan

Berita Terbaru