Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

- Redaksi

Senin, 8 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Sidang kasus ijazah palsu Universitas Dr Soetomo yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dengan terdakwa Ari Pratama menghadirkan Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Siti Marwiyah sebagai saksi.

Kehadiran Marwiyah menjadi sorotan karena ia merupakan adik dari mantan Menko Polhukam Mahfud Md. Sidang yang digelar Jumat (5/12/2025) itu juga dihadiri eks Rektor Unitomo Bahrul Amiq sebagai saksi.

Di hadapan majelis hakim yang diketuai Muhammad Zulqarnain dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla Rahmawati, Marwiyah menjelaskan, dokumen ijazah terlihat dari kertas yang dicetak.

Marwiyah menegaskan, kertas ijazah yang didapat dari Ari Pratama bukan produk dari Unitomo sehingga dipastikan palsu. Beda, karena kertas Unitomo itu dari Peruri, ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa universitas memiliki database resmi untuk memverifikasi keaslian ijazah.

Dari keterangannya tersebut, terdakwa mengaku sengaja mencetak ijazah palsu atas nama Universitas Dr Soetomo. Perbuatan jahatnya tersebut dilakukan karena kesulitan ekonomi keluarganya setelah perusahaan tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan, dan ia sempat menganggur dalam jangka waktu yang lama.

“Ijazah saya ditahan oleh perusahaan tempat saya bekerja. Saya butuh uang untuk kelahiran istri saya,” kata Ari.

Selama 2 tahun menganggur, terdakwa mempelajari Photoshop dan mulai mencoba membuat dan mencetak berbagai dokumen, dengan menggunakan komputer dan printer. Jasa pembuatan dokumen ini dipromosikan melalui media sosial Facebook dengan tarif Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Selama setahun, ia melayani lima pembeli ijazah SMA dan meraup keuntungan sekitar Rp1,2 juta dengan total transaksi mencapai sekitar Rp5 juta.

Untuk memperkuat tampilan ijazah, ia mengambil desain dan nama pemesan dari pencarian Google, sedangkan stempel universitas ia pesan secara online melalui marketplace.

Terdakwa mengaku tidak pernah menerima pengaduan dari pelanggan selama menjalankan bisnis ilegal tersebut. Dalam persidangan, ia mengaku memahami risikonya dan merasa bersalah atas tindakan yang telah merusak integritas dunia pendidikan.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat
Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan
Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan
Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan
Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun
KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau
Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 06:16 WIB

Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat

Senin, 8 Desember 2025 - 05:14 WIB

Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan

Senin, 8 Desember 2025 - 03:10 WIB

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan

Senin, 8 Desember 2025 - 02:39 WIB

Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan

Senin, 8 Desember 2025 - 01:38 WIB

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:02 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Minggu, 7 Desember 2025 - 22:01 WIB

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Minggu, 7 Desember 2025 - 19:26 WIB

Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Berita Terbaru