Jakarta, 1 Desember 2025 — Ketegangan antara dua organisasi golf terbesar dunia, PGA Tour dan LIV Golf, kembali mengemuka setelah pembicaraan mengenai kemungkinan merger dilaporkan berhenti tanpa hasil. Kegagalan ini mempertegas bahwa kedua kmpetisi tersebut akan tetap berjalan secara terpisah, mempertahankan dualisme yang telah mengguncang dunia golf sejak 2022.
Merger yang Tak Kunjung Terwujud
Upaya penyatuan antara PGA Tour dan LIV Golf sebelumnya diharapkan mampu mengakhiri fragmentasi kompetisi dan mempersatukan kembali para pemain top yang terpecah ke dua kubu berbeda. Namun, proses negosiasi yang panjang, kompleks, dan penuh tarik ulur tampaknya tidak menemukan titik temu.
Sumber-sumber internal industri golf menyebutkan bahwa perbedaan visi, struktur kompetisi, serta isu komersial menjadi hambatan terbesar dalam proses perundingan, membuat merger tersebut “tidak lagi realistis dalam waktu dekat”.
Dua Ekosistem, Dua Arah Berbeda
Dengan batalnya merger, dunia golf profesional kini semakin jelas berada pada dua jalur:
PGA Tour
-
Tetap mempertahankan struktur tradisional
-
Fokus pada peningkatan nilai kompetisi
-
Memperketat status keanggotaan untuk meningkatkan kualitas peserta
LIV Golf
-
Mengusung model kompetisi tim
-
Agenda turnamen global dengan format dan hadiah besar
-
Terus menarik pemain dengan kontrak eksklusif bernilai tinggi
Perbedaan filosofi ini menjadikan kedua organisasi berjalan dengan identitas yang semakin kontras.
Dampak pada Para Pemain
Kondisi terpisah ini menempatkan banyak pegolf profesional pada persimpangan. Sebagian pemain memilih stabilitas PGA Tour, sementara lainnya tertarik dengan struktur finansial dan format unik LIV Golf.
Sementara itu, pemain yang berharap akan ada jalur kembali ke PGA Tour melalui merger kini harus menunggu keputusan baru atau kebijakan khusus di masa depan.
Dampak pada Dunia Golf
Para analis menilai bahwa keberlanjutan dualisme ini dapat memecah fokus penggemar, namun juga membuka peluang inovasi dalam format dan pemasaran olahraga golf.
Di sisi lain, tidak adanya kesepakatan menyulitkan terbentuknya kalender global terpadu yang diharapkan dapat mempertemukan para pegolf terbaik dunia dalam satu ekosistem kompetisi yang harmonis.
Masa Depan Tetap Tidak Pasti
Meski pintu merger saat ini tampak tertutup, kedua belah pihak belum sepenuhnya menutup kemungkinan dialog lanjutan. Namun untuk sekarang, PGA Tour dan LIV Golf tampaknya akan terus bersaing ketat, membentuk dua “aliran” elite golf dengan dinamika kompleks yang masih jauh dari kata s
Editor : Nico Alp









