KPK Dipanggil Lagi Terkait Korupsi Kuota Haji, Yaqut Kesal Bicara

- Redaksi

Selasa, 16 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yaqut tiba di Gedung Merah Putih sekitar pukul 11.40 WIB.

Yaqut memilih langsung masuk ke Mabes Antikorupsi, tanpa menjelaskan secara rinci kasus hukum dugaan korupsi kuota haji tahun anggaran 2023-2024.

Silakan minta izin. Saya masuk dulu, kata Yaqut saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (16/12).

Dalam kasus ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya memeriksa Yaqut pada Senin (1/9). Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan Yaqut pada tahap penyidikan.

Sebelumnya, dia juga diperiksa pada Kamis (7/8) saat kasus dugaan korupsi kuota haji masih dalam tahap penyidikan.

Kasus ini bermula dari dugaan pelanggaran aturan pembagian tambahan kuota haji 2024. Sesuai undang-undang, kuota haji harus dibagi menjadi 92% untuk haji reguler dan 8% untuk haji khusus.

Namun Kementerian Agama melakukan diskresi terkait penambahan kuota 20.000 jemaah yang diberikan Pemerintah Arab Saudi dengan membaginya rata alias 50:50, yakni 10.000 untuk jemaah reguler dan 10.000 untuk haji khusus.

Penyaluran yang tidak sesuai ketentuan tersebut menimbulkan dugaan adanya praktik jual beli kuota khusus haji yang dilakukan oknum Kementerian Agama ke sejumlah biro perjalanan haji dan umrah.

Praktek ini diduga dilakukan agar jemaah haji bisa berangkat pada tahun yang sama tanpa harus mengantri, dengan syarat memberikan suap untuk mendapatkan kuota tersebut.

Selain mencegah Yaqut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mencegah mantan Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz (IAA) atau Gus Alex, serta pemilik travel Maktour Fuad Hasan Masyhur (FHM) bepergian ke luar negeri.



NewsRoom.id

Berita Terkait

CEO Palantir merendahkan kebijakan 'bodoh' Jerman di bidang ekonomi dan migrasi
Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'
Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan
Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya
Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali
Afrika Selatan v Irlandia: Wisatawan kehilangan ODI pertama dengan tujuh gawang
Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf
Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:03 WIB

CEO Palantir merendahkan kebijakan 'bodoh' Jerman di bidang ekonomi dan migrasi

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:31 WIB

Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:00 WIB

Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan

Selasa, 16 Desember 2025 - 18:29 WIB

Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:58 WIB

Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:56 WIB

Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:25 WIB

Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

Selasa, 16 Desember 2025 - 15:54 WIB

Selain Hina Suku Sunda, Resbob Nyaris Gagal Berdonasi ke Sumatera!

Berita Terbaru