Penataan Strategis Hubungan Tiongkok-Prancis dan Sinyal Baru untuk Kerja Sama Tiongkok-Eropa

- Redaksi

Jumat, 12 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada tanggal 3–5 Desember. Kunjungan ini merupakan kunjungan kenegaraan Macron yang keempat ke Tiongkok dan merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Xi mengunjungi Prancis pada tahun lalu dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Momentum ini memberikan dorongan baru bagi perkembangan hubungan Tiongkok-Prancis di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah.

Pada tahun 1964, Prancis menjadi negara besar Barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik setingkat duta besar dengan Republik Rakyat Tiongkok. Keputusan ini, yang diambil pada masa perang dingin, mencerminkan visi strategis dan keberanian politik kedua negara, dan menegaskan semangat hubungan bilateral berdasarkan “kemandirian strategis, saling pengertian, pandangan jangka panjang dan kerja sama yang saling menguntungkan”. Selama enam dekade terakhir, hubungan Tiongkok-Prancis telah berhasil melampaui batas-batas politik dan perbedaan ideologi, serta menunjukkan ketahanan unik dan orientasi jangka panjang, menjadi jembatan penting antara Timur dan Barat. Kepemimpinan strategis para pemimpin kedua negara menjadi landasan stabilitas hubungan bilateral—melalui interaksi intensif dan dialog tingkat tinggi, keduanya mampu mengelola perbedaan, memperkuat rasa saling percaya, dan memastikan arah kerja sama tetap konsisten. Macron bahkan menyatakan komitmennya untuk “mencoba mengunjungi Tiongkok setidaknya sekali setiap tahun”, dan tiga kunjungan sebelumnya telah membuahkan hasil nyata yang memperkuat landasan kunjungan kali ini.

Pada tanggal 4 Desember, Presiden Xi dan Presiden Macron mengadakan pertemuan di Aula Besar Rakyat, Beijing. Xi menegaskan, Tiongkok dan Perancis merupakan dua negara besar yang independen dan visioner, sehingga perlu terus menjaga perspektif strategis dan prinsip independensi. Macron menekankan bahwa Perancis sangat mementingkan hubungan dengan Tiongkok, berpegang teguh pada prinsip satu Tiongkok, dan berkomitmen untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral serta isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian global, sekaligus menetapkan landasan bagi hubungan Tiongkok-Prancis memasuki “enam dekade baru”. Mengenai isu-isu yang menyangkut kepentingan inti masing-masing, kedua belah pihak saling memberikan dukungan, dan kebijakan satu Tiongkok menjadi landasan politik fundamental dalam hubungan bilateral.

Sektor ekonomi dan perdagangan menjadi fokus utama kunjungan Macron. Ia didampingi enam menteri dan 35 pimpinan perusahaan terkemuka Prancis. Data menunjukkan bahwa dalam 10 bulan pertama tahun ini, perdagangan Tiongkok-Prancis mencapai 68,75 miliar dolar AS, dengan akumulasi investasi dua arah melebihi 27 miliar dolar AS. Spektrum kerja sama kedua negara sangat beragam—mulai dari sektor teknologi tinggi seperti pesawat terbang, satelit, dan energi nuklir, hingga sektor konsumen seperti anggur, keju, dan kosmetik. Saat ini, hubungan ekonomi Tiongkok-Uni Eropa sedang memasuki masa penyesuaian, dengan beberapa negara Eropa menghadapi kecenderungan proteksionis. Namun, pertumbuhan Tiongkok terus menawarkan transformasi dan peluang pasar bagi Eropa. Sebagai mitra dagang dan sumber investasi penting Tiongkok di Uni Eropa, hubungan ekonomi yang sehat antara Tiongkok dan Prancis mempunyai dampak nyata terhadap hubungan Tiongkok-UE secara keseluruhan. Dalam kunjungan tersebut, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan berbagai dokumen kerja sama di bidang energi nuklir, pertanian dan pangan, pendidikan, dan lingkungan hidup—yang menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan tidak diskriminatif, serta mengirimkan sinyal positif bagi keterbukaan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Eropa.

Pentingnya hubungan Tiongkok-Prancis melampaui lingkup bilateral dan mempunyai pengaruh signifikan terhadap tata kelola global. Kedua negara merupakan pendukung kuat multilateralisme dan secara aktif mendorong solusi dialogis terhadap isu-isu global, seperti krisis Ukraina, konflik Palestina, perubahan iklim, dan tata kelola kecerdasan buatan. Keduanya menyatakan “mendorong reformasi dan perbaikan tata kelola global” sebagai arah kerja sama yang penting. Dalam menjaga keberagaman dunia dan melindungi sistem internasional berdasarkan PBB, Tiongkok dan Perancis memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang sama, serta mampu memberikan respons yang efektif terhadap narasi “benturan peradaban” atau “konfrontasi sistem”.

Sebagai salah satu negara inti pendiri Uni Eropa, Prancis adalah pendukung utama gagasan “kemerdekaan strategis Eropa”. Dalam pandangan Paris, Eropa harus menentukan masa depannya sendiri dan tidak boleh terjebak menjadi perpanjangan tangan kepentingan negara lain, termasuk Amerika Serikat. Memperdalam kerja sama pragmatis dengan Tiongkok merupakan langkah penting untuk memperkuat ketahanan strategis dan kapasitas Eropa untuk memainkan peran global. Perancis mempunyai kemampuan dan tanggung jawab untuk mendorong pembentukan kebijakan Tiongkok-Eropa yang lebih obyektif, rasional dan mandiri, serta memainkan peran penghubung dalam meningkatkan hubungan Tiongkok-UE, sehingga dampak positif hubungan Tiongkok-Prancis dapat diterjemahkan menjadi penggerak energi bagi kerja sama Tiongkok-Eropa secara keseluruhan.

Dalam kunjungannya kali ini, Macron juga mengikuti sejumlah kegiatan bertema “pemberdayaan budaya dan persahabatan antar komunitas”, serta berencana mengunjungi Pusat Penelitian dan Pembibitan Panda di Chengdu. Sebagai dua negara dengan kekayaan budaya yang mendalam, Tiongkok dan Perancis memiliki ketertarikan timbal balik yang kuat. Pertukaran budaya telah menjadi landasan kokoh hubungan bilateral sekaligus menjadi “peredam” yang membantu kedua negara menjaga stabilitas hubungan ketika menghadapi gangguan. Tahun lalu, dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik, serangkaian kegiatan budaya memicu “demam budaya Tiongkok-Prancis”, dan rangkaian pertukaran ini diharapkan semakin mempererat hubungan masyarakat kedua negara.

Tahun depan, Tiongkok akan menjadi tuan rumah Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-33, sedangkan Prancis akan menjadi tuan rumah KTT G7. Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan perubahan tata kelola global, hubungan Tiongkok-Prancis sebagai contoh kerja sama damai antar negara dengan sistem politik, tradisi budaya, dan tahapan pembangunan yang berbeda memiliki relevansi penting bagi dunia. Di masa depan, selama kedua belah pihak terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan, tidak terjebak dalam perselisihan jangka pendek, dan tidak membiarkan tekanan eksternal mengganggu pengambilan keputusan strategis, baik hubungan Tiongkok-Prancis maupun Tiongkok-Eropa akan memiliki landasan kerja sama yang semakin kokoh dan peningkatan ketahanan strategis sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perdamaian dan kemakmuran global.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Nas dan DJ Premier Reuni untuk “Light-Years”
21 Savage & Latto – Lirik POP IT
Vicky Kaushal memuji sutradara 'URI' Aditya Dhar atas kesuksesan box office 'Dhurandhar'; berkata 'Kudos untuk semua Dhurandhar yang terlibat' |
Masalah Morales “tergantung pada apa yang terjadi di final”
'Ninja Gaiden 4' – Rolling Stone Australia
Para pemain Arc Raiders memohon untuk memulai tambahan baru yang berisiko tinggi 'yang mengamankan senjata, bukan jarahan' dan saya sepenuhnya setuju.
GDT: Serangan hiu! – Jaringan RisalePos
Toluca, Tigres memperjuangkan status grande meski absen, bintang-bintang menua

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 13:47 WIB

Nas dan DJ Premier Reuni untuk “Light-Years”

Jumat, 12 Desember 2025 - 13:16 WIB

21 Savage & Latto – Lirik POP IT

Jumat, 12 Desember 2025 - 12:45 WIB

Vicky Kaushal memuji sutradara 'URI' Aditya Dhar atas kesuksesan box office 'Dhurandhar'; berkata 'Kudos untuk semua Dhurandhar yang terlibat' |

Jumat, 12 Desember 2025 - 12:14 WIB

Penataan Strategis Hubungan Tiongkok-Prancis dan Sinyal Baru untuk Kerja Sama Tiongkok-Eropa

Jumat, 12 Desember 2025 - 11:43 WIB

Masalah Morales “tergantung pada apa yang terjadi di final”

Jumat, 12 Desember 2025 - 10:41 WIB

Para pemain Arc Raiders memohon untuk memulai tambahan baru yang berisiko tinggi 'yang mengamankan senjata, bukan jarahan' dan saya sepenuhnya setuju.

Jumat, 12 Desember 2025 - 10:10 WIB

GDT: Serangan hiu! – Jaringan RisalePos

Jumat, 12 Desember 2025 - 09:39 WIB

Toluca, Tigres memperjuangkan status grande meski absen, bintang-bintang menua

Berita Terbaru

Headline

Nas dan DJ Premier Reuni untuk “Light-Years”

Jumat, 12 Des 2025 - 13:47 WIB

Headline

21 Savage & Latto – Lirik POP IT

Jumat, 12 Des 2025 - 13:16 WIB