-Penunjukan Ahmad Doli Kurnia sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut menggantikan Musa Rajekshah alias Ijeck sarat dengan kepentingan penguasa.
Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Sumut, Muhyan Tambuse menduga penunjukan Doli sebagai Pj karena kepentingan penguasa di Sumut. Selain itu, penunjukan ini ditengarai menggagalkan Musda yang beberapa kali diajukan ke DPP.
Kami juga menilai Plt ini akan menggagalkan proses Musda Golkar Sumut, kata Muhyan, dikutip dari Kantor Berita RMOL Sumut, Jumat 19 Desember 2025.
Ia mengatakan, sudah lama ada pemberitahuan bahwa pengangkatan Plt Ketua DPD Golkar Sumut tidak bisa terlaksana jika jadwal Musda belum dirilis.
Padahal sebelumnya sudah ada pemberitahuan bahwa Plt tidak bisa terlaksana kecuali jadwal Musda Golkar sudah keluar, ujarnya.
Kejanggalan tersebut semakin terasa karena Surat Keputusan pengangkatan Plt Ketua Golkar Sumut belum diterima secara resmi oleh Sekretariat DPD Golkar Sumut.
Tak pelak, berbagai spekulasi bermunculan di tengah pergantian kepemimpinan DPD Golkar Sumut yang terkesan mendadak. Kerusuhan ini disebutnya bukan hanya persoalan internal partai saja.
Direktur Eksekutif Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU) Azhari AM Sinik menyinggung kedekatan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang juga mertua Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Pergantian pimpinan DPD Golkar Sumut disinyalir untuk mengamankan pasangan Bobby pada Pilkada 2029. Prestasi impresif Ijeck memimpin Golkar Sumut bisa jadi penghambat Bobby untuk kembali mencalonkan diri di Pilkada 2029.
“Ijeck didepak karena disinyalir kuat dalam mengamankan jalan Bobby menuju Pilkada 2029. Ijeck dinilai menjadi batu sandungan ambisi Bobby mempertahankan kekuasaan,” tutupnya.
NewsRoom.id









