Netanyahu Menipu Rakyat Israel Seolah Sedang Sedang Proses Negosiasi

- Redaksi

Jumat, 26 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Upaya perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Hamas dan Israel belum tercapai, sementara perang sudah berlangsung lebih dari 200 hari.

Menurut pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, proses ini akan terus terhambat karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan serangan tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Baru-baru ini pasukan militer IDF mengumumkan kesiapannya untuk segera menyerang Rafah. Hamad berpendapat bahwa rencana invasi tersebut mengungkap kontradiksi dalam sikap Netanyahu terhadap Gaza.

“Netanyahu tersandung karena, di satu sisi, dia ingin mengembalikan para tawanan ke keluarga mereka, tetapi di saat yang sama, dia menempatkan mereka dalam bahaya besar, karena tentaranya dengan sengaja membunuh banyak sandera,” katanya dalam sebuah wawancara seperti dipublikasikan AFP pada Jumat (26/4).

Lebih lanjut, Hamad menuding Netanyahu sengaja memanipulasi publik agar proses perundingan bisa terus berjalan.

Meski Qatar dan Mesir sudah berbuat banyak, Israel di bawah Netanyahu nampaknya enggan melanjutkan upaya perdamaian di tengah ketegangan militer yang terus menguat.

“Netanyahu memanipulasi dan menunda untuk menipu publik Israel bahwa negosiasi sedang berlangsung dan juga menipu komunitas internasional bahwa gencatan senjata dapat dicapai,” tegasnya.

Mengomentari rencana penyerangan Rafah, Hamad memperkirakan tindakan tersebut akan gagal dan tujuan Israel untuk melenyapkan Hamas dan mengambil alih Gaza tidak akan pernah terwujud.

“Bahkan jika (Israel) masuk dan menginvasi Rafah, mereka tidak akan mencapai apa yang mereka inginkan,” kata Hamad.

Israel akan melanjutkan operasi darat yang direncanakan di Rafah, meskipun ada protes dan kekhawatiran internasional mengenai sekitar 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.

Ada kekhawatiran akan banyaknya korban sipil dan negara-negara termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat, telah memperingatkan Tel Aviv untuk menghentikan serangan darat.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Fisikawan Menemukan Keadaan Materi “Quantum Pinball” yang Aneh
Dianggap Mustahil: Ilmuwan Tunjukkan Cahaya Kuantum Bisa Dipancarkan ke Luar Angkasa
Surya Paloh belum berkomitmen dengan PAW Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Libatkan Kakak dan Iparnya Ambil Uang Korupsi
Ilmuwan Menemukan 6 Spesies Kelelawar Baru Misterius yang Telah Bersembunyi di Depan Mata Selama Beberapa Dekade
Psikolog Menemukan Bahwa Simpanse Dapat Berpikir Rasional, Seperti Manusia
Rencana Budi Arie bergabung dengan Gerindra ditolak Tidar Jabar
Tradisi Toraja adalah cinta, bukan kemarahan

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 12:55 WIB

Fisikawan Menemukan Keadaan Materi “Quantum Pinball” yang Aneh

Minggu, 9 November 2025 - 12:24 WIB

Dianggap Mustahil: Ilmuwan Tunjukkan Cahaya Kuantum Bisa Dipancarkan ke Luar Angkasa

Minggu, 9 November 2025 - 11:53 WIB

Surya Paloh belum berkomitmen dengan PAW Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

Minggu, 9 November 2025 - 11:22 WIB

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Libatkan Kakak dan Iparnya Ambil Uang Korupsi

Minggu, 9 November 2025 - 09:18 WIB

Ilmuwan Menemukan 6 Spesies Kelelawar Baru Misterius yang Telah Bersembunyi di Depan Mata Selama Beberapa Dekade

Minggu, 9 November 2025 - 08:16 WIB

Rencana Budi Arie bergabung dengan Gerindra ditolak Tidar Jabar

Minggu, 9 November 2025 - 07:45 WIB

Tradisi Toraja adalah cinta, bukan kemarahan

Minggu, 9 November 2025 - 06:12 WIB

Rambut Beruban Mungkin Menjadi Rahasia Pertahanan Kanker Tubuh Anda

Berita Terbaru