NewsRoom.id – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memastikan partainya akan berada di jajaran pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Keputusan Nasdem ini sudah bisa ditebak, sebab sejak pengumuman hasil Pilpres 2024 oleh KPU, partai ini termasuk yang pertama memberikan ucapan selamat kepada Prabowo-Gibran.
Selain itu, Nasdem juga tidak memiliki catatan atau sejarah sebagai oposisi. Sejak didirikan beberapa tahun lalu, Nasdem selalu berada di jajaran pendukung pemerintah.
Menariknya, pada Pilpres 2024, Nasdem berseberangan dengan mayoritas partai pengusung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung Prabowo-Gibran. Nasdem memilih mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Saat debat calon presiden alias capres, 12 Desember 2023, Anies menyindir Prabowo yang risih berada di oposisi. Prabowo merupakan mantan rival Jokowi pada dua pemilu presiden (2014 dan 2019). Setelah kalah dalam Pilpres 2019, Prabowo akhirnya bergabung dengan pemerintahan Jokowi dan menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Sayangnya, masyarakat tidak tahan berada dalam oposisi. Pak Prabowo tidak tahan menjadi oposisi, kata Anies dalam debat tersebut.
Namun, setelah proses politik berlangsung dan Mahkamah Konstitusi melegitimasi kemenangan Prabowo-Gibran, Nasdem, partai pendukung utama Anies Baswedan, memilih bergabung dengan Prabowo-Gibran ketimbang menjadi kekuatan moral di luar pemerintahan.
Alasan Surya Paloh
Sementara itu, Surya Paloh menjelaskan alasan partainya enggan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia menilai pemerintahan Prabowo-Gibran tidak bisa sendirian membangun Indonesia yang diprediksi akan menghadapi lebih banyak tantangan di masa depan.
Oleh karena itu, untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan sejahtera, Paloh mengatakan Partai Nasdem akan membantu pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menghadapi segala tantangan.
Apalagi yang bisa saya sampaikan kepada kalian semua, kita berdua bukan hanya saling kenal 1-2 tahun saja, tapi sudah puluhan tahun menjalin hubungan. “Kita sama-sama ingin bangsa ini maju,” ujarnya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Kamis (25/4).
Menurut Paloh, Anda bisa menjadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran kapan saja. Sementara koalisi tidak mungkin terbentuk.
Meski Nasdem kini berkoalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran, Paloh memastikan partainya tetap menjaga nalar dan pemikiran kritis terhadap Prabowo-Gibran.
“Kami tetap mengedepankan objektivitas. “Kami terus menjaga nalar dan berpikir kritis,” ujarnya.
NewsRoom.id