NEWSROOM.ID, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan menghentikan ekspor berberapa komoditas yang melakukan ekspor dalam bentuk bahan baku belum melalui proses.
Menteri ESDM Arifin Tasrif belum mengatakan kapan pemberhentian ekspor berberapa komoditas akan diberlakukan, menurutnya negara tidak mendapatkan apa-apa kalau mengeskpor dalam bentuk bahan mentah.
“Jalan terus ekspornya, memang ada berberapa komoditi yang kita anggap strategis dalam proses evaluasi, karena kalau kita ekspor mentah tidak dapat apa-apa,” kata Arifin saat dijumpai di Gedung DPR, Jakarta seusai rapat dengan Komisi VII DPR RI pada Kamis, 8 September 2022.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Patijaya mengatakan, pemberhentian ekspor berberapa komoditas tersebut merupakan pemikiran Presiden Joko Widodo yang ingin meningkatkan pendapatan negara.
“Kami berusaha memahami pemikiran Pak Jokowi yang ingin meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertimahan ini, tapi beliau juga harus diberikan masukan-masukan dari sisi yang lain bahwa timah ini beda dengan nikel,” kata Bambang di Gedung DPR RI.
Menurutnya, timah merupakan komoditas yang sudah melalui proses peleburan dari pasir timah menjadi balok timah dengan kadar 99,9 persen. Ini berbeda dengan nikel yang merupakan bahan mentah.
“Kita dorong proses kepada hilirisasi yang kita sepakati, emas juga tidak boleh dijual batangan dong kalau bergitu. Industri kita tidak bisa menyerap produksi timah yang pertahun 70.000 ton, tapi secara bertahap saya pikir kita akan menuju kearah sana,” katanya.
Komisi VII DPR RI saat ini juga sedang mendorong pemerintah untuk memberikan insentif untuk merangsang investasi di bidang industri hilirisasi timah. (LBY)