Laporan media Mesir pada hari Sabtu menunjukkan “kemajuan signifikan” dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza antara kelompok perlawanan Palestina Hamas dan Israel, Anadolu melaporkan.
Saluran Mesir Cairo 24 menyarankan munculnya “formula konsensus” pada beberapa poin kontroversial.
Mengutip sumber tingkat tinggi yang tidak disebutkan namanya, saluran tersebut mengatakan bahwa “delegasi Hamas tiba di Mesir,” dan menambahkan bahwa “ada kemajuan signifikan dalam negosiasi” antara Hamas dan Israel.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Delegasi keamanan Mesir mencapai formula konsensus mengenai banyak poin ketidaksepakatan,” tambah saluran tersebut.
Pada hari Jumat, saluran Al-Qahera News yang dikelola pemerintah Mesir mengutip sumber senior Mesir yang mengatakan bahwa Mesir akan menerima delegasi dari Hamas pada hari Sabtu untuk membahas proposal gencatan senjata.
Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menyandera lebih dari 9.100 warga Palestina di penjaranya.
Kesepakatan November lalu menghasilkan pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak.
BACA: Israel menetapkan batas waktu satu minggu untuk kesepakatan Hamas atau mengancam serangan Rafah: Laporan
Sebuah proposal baru-baru ini dilaporkan menyarankan gencatan senjata selama enam minggu, di mana Hamas akan membebaskan 33 sandera, termasuk perempuan, tentara wanita, orang lanjut usia, dan tawanan yang terluka, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah besar warga Palestina dari penjara Israel.
Hamas menuntut diakhirinya serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Tel Aviv, sebagai perbandingan, telah membunuh lebih dari 34.600 warga Palestina dan melukai hampir 78.000 orang di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan di wilayah Palestina.
Hampir tujuh bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur, mendorong 85% penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang pada bulan Januari mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Tel Aviv untuk mencegah tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
BACA: Tentara Israel menyerbu kota di Tepi Barat yang diduduki
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id