NEWSROOM.ID, Jakarta – Pemerintah berencana menghentikan ekspor timah untuk mendorong hilirisasi timah, Asosiasi Solder Indonesia (ASI) sebagai salah satu industri yang melakukan hilirisasi timah cenderung untuk mengikuti rencana perubahan kebijakan pemerintah.
“Solder, salah satu industri hilir timah sangat siap menjalankan program hilirisasi timah yang sudah direncanakan pemerintah,” kata Ketua ASI Lay Rusli pada Rabu, 27 Oktober 2022.
Namun dibalik kesiapan ASI, terdapat kendala dalam proses pembuatan solder. ” Tantangan utama industri solder dalam program hilirisasi timah ini adalah meningkatkan kapasitas produksi,” katanya.
Selain tantangan peningkatan produksi, ASI juga mendapatkan tantangan lainnya dengan meningkatnya permintaan berbagai macam produk solder dari seluruh dunia. “Akan menerima kontrak OEM dari pabrik solder di luar negeri yang belum sempat merelokasikan pabriknya ke Indonesia, merekalah yang selama ini membeli timah batangan di bursa Indonesia,” jelasnya.
Penyerapan timah untuk industri solder belum terlalu besar, dari rata-rata produksi tahunan timah yang mencapai 70.000 ton, hanya 5 persen yang terserap industri solder.
“Sekitar lima persen, separuh produk hilir tersebut untuk ekspor ke banyak negara,” katanya.
Namun ASI optimis dalam proses produksi dapat meningkatkan produksi dan dapat menyerap timah dalam negeri lebih banyak. “Gradual pasti terserap, tidak ada negara manapun didunia yang dapat menggantikan kemampuan supply timah batangan dari Indonesia,” kata Lay. (LBY)