Hubble Menangkap Galaksi dengan Lubang Hitam Rakus

- Redaksi

Jumat, 10 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA ini menunjukkan galaksi spiral NGC 4951 yang terletak sekitar 50 juta tahun cahaya dari Bumi. Kredit: NASA, ESA, dan D. Thilker (Universitas Johns Hopkins); Pemrosesan Gambar: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)

Gambar Hubble tentang NGC 4951 menyoroti lengan spiral terang dan inti galaksi aktif, sehingga memberikan data penting untuk mempelajari evolusi galaksi.

Lengan spiral berbintang terang mengelilingi pusat galaksi aktif dalam gambar baru galaksi NGC 4951 dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA.

Terletak di konstelasi Virgo, NGC 4951 terletak sekitar 50 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini tergolong galaksi Seyfert yang artinya merupakan jenis galaksi yang sangat energik dengan inti galaksi aktif (AGN). Namun, galaksi Seyfert berbeda dari jenis AGN lainnya karena galaksinya sendiri masih dapat terlihat dengan jelas – banyak jenis AGN yang sangat terang sehingga hampir tidak mungkin untuk mengamati galaksi sebenarnya tempat mereka berada.

AGN seperti NGC 4951 ditenagai oleh lubang hitam supermasif. Saat materi berputar ke dalam lubang hitamini menghasilkan radiasi melintasi spektrum elektromagnetik, membuat AGN bersinar terang.

Hubble membantu membuktikan bahwa lubang hitam supermasif ada di inti hampir setiap galaksi di alam semesta kita. Sebelum teleskop diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada tahun 1990, para astronom hanya berteori tentang keberadaannya. Misi tersebut memverifikasi keberadaan mereka dengan mengamati efek lubang hitam yang tidak dapat disangkal, seperti pancaran material yang keluar dari lubang hitam dan piringan gas dan debu yang berputar di sekitar lubang hitam dengan kecepatan sangat tinggi.

Pengamatan NGC 4951 ini dilakukan untuk memberikan data berharga bagi para astronom yang mempelajari bagaimana galaksi berevolusi, dengan fokus khusus pada proses pembentukan bintang. Hubble mengumpulkan informasi ini, yang dikombinasikan dengan observasi menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) untuk mendukung program JWST Departemen Keuangan. Program Perbendaharaan mengumpulkan pengamatan yang berfokus pada potensi untuk memecahkan berbagai masalah ilmiah dengan satu kumpulan data yang koheren dan memungkinkan berbagai penyelidikan ilmiah yang menarik.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ubur-ubur cantik namun berbahaya ini baru ditemukan di lepas pantai Jepang
Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten
Tragis! Kisah permaisuri Raja Jawa yang dibuang dan menghembuskan nafas terakhir di Manado
Kesehatan Mulut yang Buruk Terkait dengan Kerusakan Otak Tersembunyi
Obat GLP-1 Seperti Ozempic Bekerja, tetapi Penelitian Baru Mengungkapkan Dampak Besar
Israel Terus Membuat Gaza Kelaparan Meski Ada Gencatan Senjata
Ilmuwan Menciptakan Kembali Kelahiran Alam Semesta yang Berapi-api di Lab
Bagaimana Laser Seukuran Telapak Tangan Dapat Mengubah Kedokteran dan Manufaktur

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 23:16 WIB

Ubur-ubur cantik namun berbahaya ini baru ditemukan di lepas pantai Jepang

Minggu, 9 November 2025 - 22:45 WIB

Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten

Minggu, 9 November 2025 - 22:14 WIB

Tragis! Kisah permaisuri Raja Jawa yang dibuang dan menghembuskan nafas terakhir di Manado

Minggu, 9 November 2025 - 20:10 WIB

Kesehatan Mulut yang Buruk Terkait dengan Kerusakan Otak Tersembunyi

Minggu, 9 November 2025 - 19:39 WIB

Obat GLP-1 Seperti Ozempic Bekerja, tetapi Penelitian Baru Mengungkapkan Dampak Besar

Minggu, 9 November 2025 - 16:33 WIB

Ilmuwan Menciptakan Kembali Kelahiran Alam Semesta yang Berapi-api di Lab

Minggu, 9 November 2025 - 16:02 WIB

Bagaimana Laser Seukuran Telapak Tangan Dapat Mengubah Kedokteran dan Manufaktur

Minggu, 9 November 2025 - 14:59 WIB

Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan Usai Pemulihan MKD

Berita Terbaru

Headline

Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten

Minggu, 9 Nov 2025 - 22:45 WIB