Hizbullah Jadi Gila, Israel Perpanjang Reservasi Hotel untuk Pengungsi Pemukim Utara Hingga Akhir Tahun

- Redaksi

Kamis, 16 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa dampak konfrontasi antara pasukan Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon tentu akan memperburuk pengeluaran perang negara yang diduduki tersebut.

Terbaru, serangan Hizbullah yang belum berhenti di wilayah utara, memaksa Israel mengevakuasi pemukimnya ke hotel yang dianggap berada dalam radius aman serangan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Belakangan, media Israel melaporkan bahwa perjanjian antara pemerintah dan hotel tempat para pemukim dievakuasi dari Jalur Gaza dan wilayah utara menginap diperpanjang hingga akhir tahun.

Pendapatan Berkurang, Pengeluaran Membengkak

Laporan perluasan akomodasi hotel bagi pengungsi Utara merupakan pukulan serius bagi perekonomian Tel Aviv pada saat Hizbullah mengintensifkan serangan hariannya di wilayah Israel.

Hizbullah menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan serangan sebagai pembalasan atas agresi Israel terhadap kota mereka di Lebanon Selatan.

Yang terpenting, gerakan perlawanan Lebanon juga menyatakan akan terus melakukan konfrontasi selama Gaza masih berada di bawah tekanan militer Israel.

Bahkan, selain menyebabkan belanja pemerintah Israel membengkak, serangan Hizbullah juga menurunkan pendapatan negara dari berbagai sektor.

Hingga Senin (5/3/2024), Hizbullah merilis infografis di saluran Telegam yang menyatakan bahwa mereka telah melakukan 1.194 operasi militer terhadap Israel.

Sebanyak 68 kendaraan militer Israel diklaim hancur dalam berbagai operasi militer. Hizbullah menargetkan 38 pusat komando, 287 bunker dan benteng, serta peralatan teknis.

Selain itu, Hizbullah telah menyerang 2 pabrik militer, 22 artileri dan dua platform Iron Dome. Disebutkan ada 43 pemukiman Israel yang harus dipindahkan. 230.000 pemukim Israel telah mengungsi.

Senjata yang digunakan antara lain artileri, roket, senapan mesin, drone, dan peluru kendali.

Hizbullah memperkirakan jumlah kematian dan cedera di kalangan personel militer Israel lebih dari 2 ribu orang.

Angka tersebut dipastikan bertambah seiring gencarnya serangan Hizbullah ke Israel pada April-Mei.

Meski belum dinyatakan sebagai perang lintas wilayah skala penuh, namun konflik di perbatasan antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Tentara Israel semakin parah.

Kelompok Perlawanan Lebanon dikabarkan tak henti-hentinya melakukan aksi balas dendam terhadap pendudukan Israel ketika serangan udara pasukan Tel Aviv semakin gencar membombardir kota-kota di Lebanon Selatan.

Respons Hizbullah dilaporkan menargetkan beberapa kelompok tentara Israel di permukiman Israel, serta markas komando militer dan barak Israel.

Baca juga: Serangan Hizbullah Bikin Pemukim Israel Kabur dari Margaliot: Mereka Hanya Bisa Bersembunyi di Balik Tembok

Harga Buah dan Sayur Juga Terpengaruh Serangan Hizbullah

Dampak serangan Hizbullah terhadap Israel juga berdampak pada perekonomian negara yang didudukinya.

CEO sebuah pabrik buah di lingkungan Metulla, Benny Katz, yang mengawasi operasi salah satu pemasok buah dan sayuran terbesar di kawasan itu, mengatakan serangan baru-baru ini dari Lebanon telah menyebabkan kerusakan parah pada pabrik tersebut.

Kerusakan tersebut diperkirakan akan mengakibatkan lonjakan harga dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi yang besar di Israel.

Situs web Israel Yedioth Ahronoth mengutip Katz yang mengatakan bahwa pabrik tersebut biasanya memproduksi 24.000 ton buah segar setiap tahunnya.

Namun, dampak serangan Hizbullah membuat pabrik tersebut tidak berfungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi, sehingga menggambarkan situasinya “sangat buruk”.

961 Serangan, 2.000 Tentara IDF Runtuh

Serangan Hizbullah terhadap Israel juga diyakini mengakibatkan lebih banyak korban tentara Israel (IDF) daripada yang diumumkan secara publik.

Al-Mayadeen dalam ulasannya melaporkan bahwa meskipun pemukim Israel bergegas ke media untuk melaporkan kerusakan material, pihak berwenang Israel dan media Israel sengaja bungkam mengenai jumlah korban militer di front utara.

“Namun, otentikasi Hizbullah atas operasinya telah mengkonfirmasi jumlah korban yang jauh lebih besar daripada yang dilaporkan,” kata tinjauan tersebut.

Faktanya, kelompok perlawanan Lebanon memperkirakan dalam 961 operasi, mereka mengklaim telah membunuh atau melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.

Sejak itu, jumlah korban di kalangan tentara Israel diperkirakan akan meningkat, karena kelompok tersebut telah melampaui 1.000 operasi yang dilancarkan melawan pasukan pendudukan Israel pada tanggal 9 Februari.

Resiko Kehancuran Total Kedua Kubu

Pakar militer Israel Yossi Melman mengklaim jika terjadi perang Israel-Hizbullah, kedua belah pihak akan hancur total (mutually meyakinkan kehancuran atau MAD).

MAD adalah istilah yang muncul pada masa Perang Dingin ketika Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet sedang berkonflik.

Saat itu, upaya dilakukan untuk mencegah perang nuklir skala besar antara AS dan Uni Soviet.

Jika suatu negara melancarkan serangan nuklir terhadap negara lain, maka negara yang diserang akan membalas dengan serangan nuklir pula.

Serangan nuklir ini, jika terjadi, diperkirakan akan menghancurkan kedua negara.

Melman mengatakan, situasi di perbatasan Israel-Lebanon menjelang Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 merupakan versi konvensional dari doktrin MAD.

Dia mengatakan baik Israel maupun kelompok perlawanan Israel memiliki senjata yang mampu menghancurkan kota-kota Israel, termasuk infrastruktur militer dan sipil.

Senjata ini juga akan merenggut ratusan ribu nyawa.

Saat ini, meski tidak dalam situasi perang skala penuh, Hizbullah telah meluncurkan ribuan rudal, mengerahkan drone, dan menembakkan artileri.

Serangan tersebut menyasar sasaran di dekat perbatasan Israel-Lebanon dan permukiman yang jauh dari perbatasan.

Puluhan ribu warga Israel di perbatasan terpaksa mengungsi akibat serangan tersebut.

Melman mengatakan rudal Hizbullah telah menghantam banyak pangkalan militer Israel di Komando Utara, termasuk pangkalan pengatur lalu lintas udara bernama Meron.

Sementara dari pihak Israel, Melman mengatakan pasukan Israel melakukan operasi militer di Lebanon dengan serangan udara dan drone, artileri, rudal, dan pembunuhan.

Dia mengklaim serangan tersebut telah menghancurkan banyak pangkalan Hizbullah dan persenjataan rudalnya.

Namun, Melman mengatakan ada “kenyataan pahit” yang harus dihadapi Israel.

Faktanya, kerugian yang dialami Hizbullah tidak besar.

Dia mengatakan pejuang Hizbullah telah mundur sekitar 2 km dari perbatasan. Penarikan mereka merupakan keputusan yang diambil oleh para pemimpin Hizbullah, bukan karena tekanan dari Israel.

Melman mengklaim pembatalan tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah korban jiwa.

“Hizbullah sangat sensitif mengenai jumlah korban di pihak mereka,” kata Melman.

Selain itu, dia mengatakan Hizbullah kini belajar dari perang di Gaza.

Menurut Melman, kelompok tersebut memperhitungkan setiap langkah yang diambil untuk menjaga keamanan pasukan elit Radwan jika konflik di perbatasan meningkat menjadi perang total.

Perang akan mempunyai konsekuensi yang mengerikan bagi Israel

Melman mengingatkan, ada sejumlah pihak, termasuk para pejabat, yang menilai Israel tidak punya pilihan selain menyerang Lebanon setelah perang di Gaza berakhir.

Ia menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant sebagai dua orang yang mendukung opsi tersebut.

Sejumlah mantan pejabat keamanan dan militer memberikan suara menentangnya, termasuk Benny Gantz dan Gadi Eisenkot.

Melman yakin dalam perang berikutnya antara Hizbullah dan Israel, Lebanon akan mengalami kehancuran parah.

Namun kehancuran juga akan dialami Israel.

Dalam beberapa tahun terakhir Melman telah mengambil bagian dalam sejumlah pengarahan untuk Kepala Staf dan Komandan Front Dalam Negeri.

Dia mengutip gambaran mengerikan tentang kehancuran yang dapat ditimbulkan oleh Hizbullah terhadap Israel.

Katanya, Hizbullah punya banyak rudal. Jumlah mereka antara 120.000 dan 150.000 dan dapat menjangkau tempat mana pun di Israel.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Tapestry Membuat Keputusan Yang Tepat Untuk Melakukannya Sendiri Tanpa Capri Menyeretnya Ke Bawah
Temui Predator Langit Besar Berusia 100 Juta Tahun yang Pernah Menguasai Langit Australia
Israel membunuh kepala hubungan media Hizbullah
Uji Klinis: Suplemen Jamur Dapat Menghentikan Pertumbuhan Kanker Prostat
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Sarapan Bersama PM Albanese di Peru Presiden Prabowo Sarapan Bersama PM Albanese di Peru
Sakamoto Days Sepertinya Shonen Hit Pertama di Tahun 2025
Betapa Jahatnya Melampaui Pemasaran Tradisional
Laser yang Menghasilkan Bayangan? Fisika Mengalami Perubahan yang Mengejutkan

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 09:33 WIB

Tapestry Membuat Keputusan Yang Tepat Untuk Melakukannya Sendiri Tanpa Capri Menyeretnya Ke Bawah

Senin, 18 November 2024 - 08:31 WIB

Temui Predator Langit Besar Berusia 100 Juta Tahun yang Pernah Menguasai Langit Australia

Senin, 18 November 2024 - 07:29 WIB

Israel membunuh kepala hubungan media Hizbullah

Senin, 18 November 2024 - 06:27 WIB

Uji Klinis: Suplemen Jamur Dapat Menghentikan Pertumbuhan Kanker Prostat

Senin, 18 November 2024 - 05:26 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Sarapan Bersama PM Albanese di Peru Presiden Prabowo Sarapan Bersama PM Albanese di Peru

Senin, 18 November 2024 - 01:18 WIB

Betapa Jahatnya Melampaui Pemasaran Tradisional

Senin, 18 November 2024 - 00:16 WIB

Laser yang Menghasilkan Bayangan? Fisika Mengalami Perubahan yang Mengejutkan

Minggu, 17 November 2024 - 23:45 WIB

Para martir, korban luka-luka dilaporkan dalam serangan Israel di Lebanon

Berita Terbaru

Headline

Israel membunuh kepala hubungan media Hizbullah

Senin, 18 Nov 2024 - 07:29 WIB