Polemik kenaikan biaya pendidikan, Nadiem Makarim ajak pelajar berdemonstrasi di Kemendikbud

- Redaksi

Rabu, 22 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pemerintah akan melindungi siswa yang melakukan protes terkait kenaikan biaya pendidikan atau UKT.

Nadiem menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab jika siswa kedapatan menerima ancaman atau dilaporkan ke polisi karena protes kenaikan biaya pendidikan atau UKT.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Melindungi mahasiswa yang ingin menyampaikan pendapatnya secara tertib, terlindung dari misalnya ancaman seperti dilaporkan ke polisi atau kehilangan atau diancam kehilangan KIPK.

“Ini tanggung jawab kita untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi,” kata Nadiem saat rapat gabungan dengan Komisi X DPR di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Menurutnya, mahasiswa mempunyai hak untuk bersuara atau mengkritisi kebijakan universitas yang dianggap merugikan.

Ia pun mengaku tak bisa melarang protes mahasiswa terkait polemik kenaikan SPP. “Mahasiswa berhak protes, mengkritik, dan juga datang ke DPR untuk bisa atau kementerian untuk bisa menyuarakan pendapatnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nadiem juga mengatakan pemerintah akan berupaya meningkatkan jumlah penerima Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi (KIPK), serta memperbaiki kondisi dan proses pencairannya.

Nadiem menambahkan, Kemendikbud akan mengevaluasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2024 yang menjadi biang keladi mahalnya UKT.

“Sebelum kita evaluasi Permen itu sendiri, kita akan turun ke lapangan untuk memastikan implementasinya dulu, bagaimana bisa disalahartikan, di mana bisa digunakan untuk agenda lain,” jelasnya.

“Kita harus memastikan bahwa perlindungan afirmatif terhadap pelajar dan perlindungan sosial untuk memenuhi hak-haknya, untuk memperoleh pendidikan tinggi, adalah hal pertama yang harus kita lindungi,” tegas Nadiem.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Menurut Para Ilmuwan, Tren Perawatan Kulit Viral Ini Benar-benar Berhasil
48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar
48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar
Barista Starbucks Telah Memilih Untuk Mogok Kamis Depan Pada 'Hari Piala Merah'
Ilmuwan Menciptakan Obat Pertama untuk Menghancurkan RNA “Abadi” Kanker
Ilmuwan Menghidupkan Kembali Gen Manusia Purba Yang Dapat Membantu Menyembuhkan Asam Urat
Inilah kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang kena OTT KPK
Inilah kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang kena OTT KPK

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 14:42 WIB

Menurut Para Ilmuwan, Tren Perawatan Kulit Viral Ini Benar-benar Berhasil

Sabtu, 8 November 2025 - 14:11 WIB

48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Sabtu, 8 November 2025 - 13:40 WIB

48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Sabtu, 8 November 2025 - 11:36 WIB

Barista Starbucks Telah Memilih Untuk Mogok Kamis Depan Pada 'Hari Piala Merah'

Sabtu, 8 November 2025 - 11:05 WIB

Ilmuwan Menciptakan Obat Pertama untuk Menghancurkan RNA “Abadi” Kanker

Sabtu, 8 November 2025 - 10:03 WIB

Inilah kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang kena OTT KPK

Sabtu, 8 November 2025 - 09:32 WIB

Inilah kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang kena OTT KPK

Sabtu, 8 November 2025 - 07:28 WIB

Tren Fashion Gen Z yang Membingungkan Pengecer Pakaian

Berita Terbaru

Headline

48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Sabtu, 8 Nov 2025 - 14:11 WIB

Headline

48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Sabtu, 8 Nov 2025 - 13:40 WIB