NewsRoom.id – Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), disebut kerap meminta pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) membeli sejumlah barang.
SYL disebut berulang kali diminta membelikan parfum, ponsel, kacamata, bahkan pin menteri yang terbuat dari emas.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pengakuan tersebut disampaikan Menteri Protokol Pertanian Rininta Otarini saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi yang melibatkan SYL, Rabu (22/5/2024).
Dalam keterangannya, Rininta mengatakan bahwa SYL sudah beberapa kali memintanya langsung untuk membeli sejumlah barang.
Kalau soal barang, biasanya Anda minta diantar langsung ke kamar Anda. Beberapa kali bapak saya minta dibelikan parfum, atau handphone, kacamata, dan pernah minta pin menteri yang terbuat dari emas, kata Rininta.
Menurut Rininta, SYL pernah meminta untuk membelikan ponsel Samsung Jet4 dan iPhone.
Bahkan, SYL disebut-sebut telah menunjuk langsung Biro Umum Kementerian Pertanian untuk mewujudkan keinginannya memiliki ponsel Samsung Jet4 pada tahun 2023.
“Pada jawaban bapak di poin 8 disebutkan Hp Samsung Jet 4 tahun 2023 dibiayai oleh Kepala Biro Umum Kementan Saudara Sukim, benarkah?” tanya jaksa penuntut umum.
“Iya betul,” jawab Rini singkat.
Sedangkan permintaan iPhone dipenuhi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
Rininta juga mengungkapkan, SYL telah mengajukan permintaan iPad ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian.
“Salah satunya saat Pak Menteri minta disiapkan iPad, saat itu permintaan itu Anda sampaikan ke Litbang,” kata Rini.
“Ditunjuk langsung oleh SYL?” tanya jaksa memastikan.
“Ya, itu benar.”
Sementara permintaan parfum sudah beberapa kali dipenuhi oleh Biro Umum Kementerian Pertanian dan satu kali oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
Permintaan tersebut disampaikan SYL setelah menanyakan tentang parfum yang dikenakan Dirjen PSP.
Karena saat itu Pak Menteri bilang coba tanyakan parfum apa yang dipakai Pak Ali Jamil. Jadi saya koordinasi dengan Sekda RI Pak Ali Jamil, jawab Rini.
Pejabat Kementerian Pertanian menyisihkan anggaran untuk pemberian THR SYL
Kepala Badan Standardisasi Alat Pertanian Fadjry Djufry mengungkapkan, ada permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) oleh mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian yang digelar pada Rabu.
Dalam persidangan, Fadjri mengatakan permintaan THR tersebut disampaikan melalui mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono.
Menurut Fadjri, THR yang rutin diminta mencapai Rp50 juta.
Uang THR ini kemudian dibagikan kepada petugas SYL, seperti pengemudi, satpam, dan petugas rumah tangga.
“Biasanya kami berikan kepada petugas housekeeping, satpam, dan lain-lain. Jadi tidak semuanya langsung ke Menteri. Dibagi antara petugas, petugas rumah tangga dan lain-lain, kata Fadjry.
“Berapa nilainya? Rp 50 juta?” tanya jaksa.
“Iya,” kata Fadjry.
Namun ada jumlah tertentu yang disisihkan untuk SYL.
Fadjry mengatakan, biasanya pihaknya diminta menyiapkan uang saku sebesar Rp10 juta untuk THR SYL.
Uang Rp 10 juta biasanya disiapkan terpisah di dalam amplop.
Jadi semuanya dibagi, ada yang diberi Rp1 juta, ada yang diberi Rp500 ribu, kata Fadjry.
“Untuk menteri?” tanya jaksa.
“Kalau ada sisa dari situ biasanya Rp 10 juta. “Sudah dipisahkan,” jawab Fadjry.
Menurut Fadjry, kebiasaan pembagian THR ini sudah dilakukan sejak tahun 2021.
Namun kegiatan tersebut terhenti pada tahun 2023, tepatnya setelah SYL tersangkut kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Lebih lanjut Fadjry menjelaskan, uang THR tersebut diperoleh dengan mengumpulkan uang sisa perjalanan dinas pegawai Kementerian Pertanian.
Selain itu, sisa uang pemeliharaan kantor juga dikumpulkan untuk memenuhi permintaan THR menteri.
“Lalu dari mana uangnya?” tanya jaksa.
“Biasanya kami menyisihkan apa yang didapat dari perjalanan dinas. “Ada pemeliharaan kantor, bensin, renovasi dan lain sebagainya,” kata Fadjry.
NewsRoom.id