NewsRoom.id – Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah diduga diikuti anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Apakah ini ada hubungannya dengan mantan jenderal yang terlibat kasus korupsi? kasus korupsi timah?
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sejak pagi tadi, beredar informasi sejumlah anggota Densus 88 Polri membuntuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah.
Kabarnya, kejadian tersebut terjadi saat sedang makan malam di sebuah restoran di kawasan Cipete, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Kabar penguntitan ini mendapat beragam respons, termasuk spekulasi terkait purnawirawan jenderal berinisial B yang diduga terlibat kasus korupsi timah.
Beberapa waktu lalu beredar kabar purnawirawan jenderal bintang empat itu terlibat kasus korupsi pertambangan.
Mantan jenderal ini disebut-sebut berperan sebagai pelindung bagi mereka yang terlibat kejahatan.
Namun identitas jenderal yang menjadi pelindung kasus mega korupsi ini masih menjadi misteri.
Isu terkait purnawirawan jenderal ini pertama kali dilontarkan oleh Founding Secretary Indonesia Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus.
Di institusi militer dan kepolisian, pangkat bintang empat mengacu pada Jenderal.
Di TNI, sosok tersebut biasanya adalah mantan Panglima TNI atau Kepala Staf Angkatan, sedangkan di Polri, perwira bintang empat yang ada hanyalah Kapolri atau mantan Kapolri.
Namun, ada juga perwira di TNI dan Polri yang meraih bintang empat tanpa pernah menjabat Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, atau Kapolri.
Sejauh ini Iskandar Sitorus belum menjelaskan secara detail soal sosok bintang empat yang diduga melindungi praktik penambangan timah ilegal itu.
Ia hanya menyebut bintang empat itu merupakan purnawirawan berseragam.
Iskandar Sitorus mengatakan, ada sosok bintang 4 purnawirawan berseragam TNI yang berada di balik praktik hitam penambangan timah.
Lanjutnya, pensiunan bintang 4 itu berinisial B dan berjenis kelamin laki-laki.
Modus B adalah mengakomodasi praktik hitam penambangan timah yang dilakukan mantan anak buahnya.
B bahkan mengatur pembelian smelter tersebut.
Beredar kabar terkait kejadian Selasa malam itu
Seorang anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri dikabarkan ditangkap di sebuah restoran di Jakarta Selatan.
Anggota Densus itu ditangkap saat mengikuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah.
Identitas anggota Densus yang ditangkap disebut berinisial IM dan berpangkat Bripda.
Saat itu, ia diduga menyamar sebagai pegawai perusahaan pelat merah berinisial HRM.
Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini ia sedang menjalankan misi “Sikat Jampidsus”.
Tak sendirian, IM diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang lainnya yang dipimpin seorang perwira polisi berpangkat menengah.
Namun saat itu hanya IM yang berhasil ditangkap petugas Jampidsus.
Jaksa Agung menolak berkomentar
Terkait kejadian ini, Kejaksaan Agung masih enggan berkomentar banyak.
Kepala Kejaksaan Agung bahkan mengaku belum mendapat informasi apapun terkait kejadian yang menimpa Jampidsus, Febrie Adriansyah.
“Saya kurang paham saja. Sampai saat ini saya belum mendapat informasi yang jelas,” kata Kepala Kejaksaan Agung Ketut Sumedana saat dikonfirmasi Jumat (24/5/2024).
Sejauh ini Ketut baru mengungkapkan kondisi Jampidsus Febrie Adriansyah baik-baik saja.
Namun saat ini Kejaksaan Agung tengah meningkatkan pengamanan terkait penanganan kasus besar.
“Tidak ada yang salah dengan Jampidsus. Dia adalah. Tidak masalah. Tidak ada apa-apa. Biasa saja. Semuanya berjalan seperti biasa. “(Peningkatan) keamanan merupakan hal yang wajar jika banyak terjadi eskalasi penanganan kasus,” kata Ketut.
Selasa menegangkan
Awalnya tak ada yang berbeda pada Selasa (21/5/2024).
Jelang Maghrib pun, petugas Reserse Khusus Kejaksaan Agung masih bisa memberikan tanggapan kepada beberapa awak media terkait perkembangan kasus tersebut.
Saat itu, Jampidsus Febrie Adriansyah menjawab sejumlah pertanyaan dengan didampingi Direktur Penyidikan dan Kasubdit Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Candaan masih disisipkan di sela-sela tanya jawab sehingga menciptakan suasana hangat. Terkadang mereka tertawa. Santai, tidak tegang sama sekali.
Setelah wawancara selesai, mereka kembali ke gedung.
Namun perlahan, sekitar pukul 19.00 WIB suasana berubah mencekam.
Beberapa petugas keamanan terlihat bergerak menuju lapangan depan Gedung Kartika.
Mereka serempak mengatakan bahwa ada drone yang baru saja lewat. Namun drone tersebut belum diketahui identitasnya karena hanya bertahan beberapa detik.
Setelah itu, tim penembak drone disiagakan.
Dari sisi lapangan dekat parkiran Gedung Utama, terlihat sekitar empat orang berpakaian serba hitam yang bersiaga lengkap dengan peralatan menembak drone.
Tak sampai di situ, rupanya beberapa petugas keamanan Kejaksaan Agung yang menjaga pintu belakang (Jalan Bulungan) mengenakan rompi hitam.
Dua mobil Polisi Militer (PM) terparkir di depan gerbang dalam, tidak seperti hari-hari biasanya.
Pengamanan di Kompleks Kejaksaan Agung juga diperkuat dengan tambahan personel dari berbagai satuan militer.
Beberapa personel tambahan terlihat mengenakan seragam dinas sehari-hari TNI Angkatan Laut dan Marinir.
Kemudian sekitar pukul 22.40 WIB, empat mobil berwarna hitam diduga Brimob melintas di depan pintu gerbang Kejaksaan Agung di Jalan Bulungan. Selama sepersekian detik mereka berhenti dan membunyikan strobo.
Kejadian ini serupa dengan malam sebelumnya, Senin (20/5/2024).
Saat itu, rombongan kendaraan angkutan massal Brigade Mobil (Raisa) lengkap dengan sepeda motor trail melintas di depan Gedung Kejaksaan Agung sekitar pukul 23.00 WIB.
Kejadian tersebut diabadikan dalam sebuah video yang memperlihatkan rombongan tersebut berhenti di depan pintu gerbang Kejaksaan Agung.
Namun malam itu, pengamanan masih belum seketat Selasa (21/5/2024).
Pada Selasa (21/5/2024) begitu empat mobil diduga Brimob lewat, kedua mobil PM yang semula terparkir di dalam gerbang langsung dipindahkan ke luar gerbang.
Pengamanan tambahan juga terlihat dikerahkan dari berbagai unsur, termasuk Polsek Kebayoran Baru.
Pasalnya, mobilnya tampak terparkir di pinggir jalan depan pintu gerbang Kejaksaan Agung.
Puluhan anggota berseragam juga terlihat menyebar di sekitar Jalan Bulungan malam itu.
NewsRoom.id