NewsRoom.id – Banyak pihak yang bertanya mengapa Pegi Setiawan yang disebut-sebut sebagai dalang pembunuhan Vina Cirebon baru ditangkap 8 tahun setelah kejadian pada 2016. Apa kesulitan polisi?
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Terkait hal tersebut, Direktorat Reserse Kriminal Polda Jabar Kompol Suawan memberikan penjelasan. Salah satu alasannya adalah 8 orang yang ditangkap sebelumnya tidak menjelaskan siapa dan di mana Pegi berada.
“Mengapa kami sulit menemukannya? Bahwa tidak ada satupun pelaku yang berani menjelaskan bahwa PS adalah orangnya, padahal mereka tinggal satu lingkungan. Bahkan ada teman sekolah atau teman bermain, kata Surawan di Jawa Barat. Polda, Minggu (26/5)
“Jadi, kenapa selama ini kita mengalami kesulitan seperti itu, karena tidak ada saksi yang berani menjelaskannya.” dia menambahkan.
Polisi perlu waktu untuk berbicara dengan pelaku. Setelah beberapa tahun terungkap.
Terakhir, kami berbicara dengan para tersangka yang telah menerima keputusan dari hati ke hati. Mereka menjelaskan bahwa PS adalah orangnya. “Jadi mudah untuk kita lacak,” ucapnya.
Lalu kenapa mereka tidak berani?
“Iya mungkin ada alasan lain dari tersangka, entah dia menyembunyikannya atau ini PS, hanya perbuatannya saja. Ada yang bilang mereka takut. Jadi hanya karena takut, mereka tidak berani menjelaskan siapa. PS ini,” katanya.
“Sehingga menyulitkan kami untuk melacaknya. Dan menurut informasi dari ketua lingkungan atau RT di kediaman tempat PS berada, jika PS pulang ke rumah dia sering memakai masker sehingga mencoba menipu lingkungan,” dia menyimpulkan.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan 11 tersangka pembunuhan Vina dan Rizky. 8 di antaranya telah ditangkap dan diadili. 7 tersangka divonis penjara seumur hidup dan satu orang dibebaskan karena saat itu masih di bawah umur. Dia adalah Saka Tatal.
Namun saat ini polisi memastikan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon hanya ada 9 orang. Orang terakhir yang menjadi DPO dan ditangkap adalah Pegi Setiawan.
NewsRoom.id