Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada hari Minggu menyambut baik pengumuman Spanyol, bersama dengan Irlandia dan Norwegia, bahwa mereka akan mengakui negara Palestina mulai tanggal 28 Mei. Anadolu Agency melaporkan.
“Dengan langkah signifikan ini, Spanyol sekali lagi menunjukkan komitmen tegasnya terhadap solusi dua negara dan memberikan keadilan kepada rakyat Palestina,” kata Mustafa dalam konferensi pers bersama usai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares di Brussels.
Ketiga negara Eropa membuat pengumuman tersebut secara terkoordinasi pada hari Rabu, sehingga memicu tanggapan langsung dari Israel yang menarik duta besarnya dari Dublin, Madrid dan Oslo.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
BACA: Perdana Menteri Palestina dan Italia membahas upaya gencatan senjata di Gaza
Mustafa mengatakan pembentukan negara Palestina adalah “satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif di kawasan.”
Dia meminta semua negara yang belum mengakui negara Palestina untuk mengambil keputusan ini “sesegera mungkin” sebagai “sebuah langkah untuk mengakhiri ketidakadilan serius yang dialami rakyat Palestina selama beberapa dekade.”
“Pemerintah Palestina berkomitmen untuk bekerja keras mendukung rakyat kami di Gaza dan mengintegrasikan mereka ke dalam Otoritas Palestina untuk mereformasi dan meningkatkan kinerja lembaga-lembaga kami, dan memberikan pelayanan yang baik kepada rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat, sebagai persiapan. untuk kemerdekaan penuh dan kenegaraan,” ujarnya.
Israel telah membunuh hampir 36.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober lalu.
BACA: Gantz Israel mengusulkan pembentukan komisi penyelidikan atas peristiwa perang Gaza 7 Oktober
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id