Bernafas di Jakarta Seperti Ngerokok 9 Batang

- Redaksi

Senin, 7 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEWSROOM.ID, Jakarta – Kualitas udara di Jakarta kembali memburuk pagi ini, Senin (7/8/2023). Melansir data dari situs IQAir, tak tanggung-tanggung kota metropolitan ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terburuk kualitas udaranya di dunia.

Presiden Joko Widodo mengatakan, udara di Jakarta saat ini berada di 40 kali dari batas guide line. Angka tersebut sama dengan merokok sembilan batang, warga yang berada di Ibukota juga dihimbau untuk memakai masker.

“Jakarta sesak nafas. Polusi udara pagi ini 40 kali di atas guideline. Kalau polusi bertahan sehari, bernafas di Tarumajaya seperti ngerokok 9 batang. Pulau Seribu malah 10x di atas guideline. Jangan lupa pakai masker,” katanya usai meresmikan Indonesia Arena di Kompleks GBK, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Adapun tingkat baik atau buruknya suatu kualitas udara adalah dinilai berdasarkan tingkat PM 2,5-nya. Semakin tinggi angka PM 2,5, maka semakin buruk juga kualitas udara di suatu daerah.

Menurutnya polusi di Jakarta sudah terjadi bertahun-tahun dan bukan hanya sekarang.

“Polusi itu tidak hanya hari ini. Sudah bertahun-tahun kita alami di Ibu Kota Jakarta ini. Bertahun-tahun kita alami. Dan ya salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta. Sehingga bagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara.” jelasnya.

Selain itu ia juga mendorong penggunaan transportasi massal seperti LRT, MRT, dan kereta cepat. Jokowi memerintahkan agar semua rute MRT dan LRT diselesaikan. Sebab moda transportasi umum tersebut akan mengurangi polusi.

“Tapi juga moda transportasi massal itu harus. MRT itu harus selesai, semua rute. LRT untuk semua rute selesai. Kereta cepat. Itu moda transportasi yang akan mengurangi polusi,” katanya.

Ia juga menyinggung pemanfaatan kendaraan listrik yang dinilai mampu menekan polusi. Menurutnya, inilah salah satu alasan mengapa pemerintah mendorong pemakaian kendaraan listrik.

“Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik. Kenapa kita berikan dorongan, karena itu,” katanya.

Penulis : Louis BY

Editor : Nico Alp

Berita Terkait

Solid Satu Suara, DPW PSI Babel Dukung Kaesang Jadi Ketum
PT Timah Ajukan Skema Penjualan Satu Pintu, AETI Ingatkan Potensi Monopoli
PT Timah Akui Belum Peroleh Teknologi Pengolahan Logam Tanah Jarang, Tetap Komitmen Lanjutkan Riset dan Kolaborasi
MK Terima Gugatan Pasangan Erzaldi Yuri pada Pilgub Bangka Belitung, Sidang Lanjut ke Tahap Pembuktian
Masyarakat Bangka Belitung Desak Keadilan: Kembalikan Aon Demi Pemulihan Ekonomi
Kementerian ESDM Sebut PT Timah Tidak Pernah Capai Target RKAB Dari Tahun 2020
Rakornas PKBSI 2024: Membangun Kolaborasi Menuju Indonesia Emas melalui Pelestarian Satwa
Arbi Leo Jadi Mitra Strategis Kemenparekraf dari BN ZOO dalam Rapat Penjurian Akhir ADWI 2024 Bareng Sandiaga Uno

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 20:51 WIB

Solid Satu Suara, DPW PSI Babel Dukung Kaesang Jadi Ketum

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:50 WIB

PT Timah Ajukan Skema Penjualan Satu Pintu, AETI Ingatkan Potensi Monopoli

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:45 WIB

PT Timah Akui Belum Peroleh Teknologi Pengolahan Logam Tanah Jarang, Tetap Komitmen Lanjutkan Riset dan Kolaborasi

Selasa, 4 Februari 2025 - 22:25 WIB

MK Terima Gugatan Pasangan Erzaldi Yuri pada Pilgub Bangka Belitung, Sidang Lanjut ke Tahap Pembuktian

Sabtu, 21 Desember 2024 - 21:43 WIB

Masyarakat Bangka Belitung Desak Keadilan: Kembalikan Aon Demi Pemulihan Ekonomi

Selasa, 26 November 2024 - 19:18 WIB

Kementerian ESDM Sebut PT Timah Tidak Pernah Capai Target RKAB Dari Tahun 2020

Rabu, 20 November 2024 - 14:23 WIB

Rakornas PKBSI 2024: Membangun Kolaborasi Menuju Indonesia Emas melalui Pelestarian Satwa

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 20:02 WIB

Arbi Leo Jadi Mitra Strategis Kemenparekraf dari BN ZOO dalam Rapat Penjurian Akhir ADWI 2024 Bareng Sandiaga Uno

Berita Terbaru

Headline

Game pertempuran baru Marvel terlihat luar biasa

Kamis, 5 Jun 2025 - 14:33 WIB

Headline

Untuk perubahan trailer yang baik berubah

Kamis, 5 Jun 2025 - 08:20 WIB