NEWSROOM.ID, Jakarta – Kualitas udara di Jakarta kembali memburuk pagi ini, Senin (7/8/2023). Melansir data dari situs IQAir, tak tanggung-tanggung kota metropolitan ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terburuk kualitas udaranya di dunia.
Presiden Joko Widodo mengatakan, udara di Jakarta saat ini berada di 40 kali dari batas guide line. Angka tersebut sama dengan merokok sembilan batang, warga yang berada di Ibukota juga dihimbau untuk memakai masker.
“Jakarta sesak nafas. Polusi udara pagi ini 40 kali di atas guideline. Kalau polusi bertahan sehari, bernafas di Tarumajaya seperti ngerokok 9 batang. Pulau Seribu malah 10x di atas guideline. Jangan lupa pakai masker,” katanya usai meresmikan Indonesia Arena di Kompleks GBK, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Adapun tingkat baik atau buruknya suatu kualitas udara adalah dinilai berdasarkan tingkat PM 2,5-nya. Semakin tinggi angka PM 2,5, maka semakin buruk juga kualitas udara di suatu daerah.
Menurutnya polusi di Jakarta sudah terjadi bertahun-tahun dan bukan hanya sekarang.
“Polusi itu tidak hanya hari ini. Sudah bertahun-tahun kita alami di Ibu Kota Jakarta ini. Bertahun-tahun kita alami. Dan ya salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta. Sehingga bagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara.” jelasnya.
Selain itu ia juga mendorong penggunaan transportasi massal seperti LRT, MRT, dan kereta cepat. Jokowi memerintahkan agar semua rute MRT dan LRT diselesaikan. Sebab moda transportasi umum tersebut akan mengurangi polusi.
“Tapi juga moda transportasi massal itu harus. MRT itu harus selesai, semua rute. LRT untuk semua rute selesai. Kereta cepat. Itu moda transportasi yang akan mengurangi polusi,” katanya.
Ia juga menyinggung pemanfaatan kendaraan listrik yang dinilai mampu menekan polusi. Menurutnya, inilah salah satu alasan mengapa pemerintah mendorong pemakaian kendaraan listrik.
“Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik. Kenapa kita berikan dorongan, karena itu,” katanya.
Penulis : Louis BY
Editor : Nico Alp