RI Terancam Digugat Karena Perlakuan Terhadap Freeport Indonesia

- Redaksi

Selasa, 8 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEWSROOM.ID, Jakarta – Freeport -McMoRan Copper & Gold Inc. (NYSE: FCX) yang merupakan induk perusahaan dari PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menggugat aturan yang telah direvisi Pemerintah Indonesia soal kewajiban setoran bea kelar ekspor konsentrat tembaga.

Berdasarkan Izin usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI tidak terdapat kewajiban bea keluar ketika progres pembangunan smelter sudah mencapai 50 persen, sedangkan smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur sudah mencapai 75 persen pada smester I 2023.

Kewajiban tersebut tertuang pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas PMK Nomor 39 Tahun 2022 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Rencana FCX melakukan gugatan tersebut tertuang dalam dokumen laporan Smester I FCX kepada US Securities and Exchange Commision pada Kamis (3/8/2023).

“PTFI terus membahas penerapan peraturan yang telah direvisi dengan pemerintah Indonesia dan akan menggugat, dan mencari pemulihan, penilaian apapun,” tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (8/7/2023).

Berdasarkan perkiraan volume penjualan dan harga logam saat ini, bea ekspor sebesar 7,5% atas penjualan PTFI selama paruh kedua tahun 2023 diperkirakan berdampak pada pendapatan konsolidasi sekitar $250 juta ($80 juta untuk laba bersih yang dapat diatribusikan ke saham biasa) untuk tahun 2023.

“Termasuk sekitar $120 juta ($40 juta untuk laba bersih yang dapat diatribusikan ke saham biasa) pada kuartal ketiga 2023,” jelas laporan.

Penilaian bea ekspor sebesar 7,5% pada penjualan PTFI selama paruh kedua tahun 2023 diperkirakan akan mengurangi kredit kas bersih unit PTFI sebesar $0,19 per pon tembaga untuk tahun 2023 (termasuk

$0,31 per pon tembaga pada kuartal ketiga 2023).

Penulis : Louis BY

Editor : Nico Alp

Berita Terkait

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan
Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun
KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau
Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering
Terkait Rapat Paripurna, Gus Yahya menyinggung putusan Syuriyah yang bermasalah
Puluhan Tahun Kemudian, Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Pembacaan Aneh Voyager 2 tentang Uranus
Studi Harvard Membuka Potensi Pengobatan Baru untuk Diabetes dan Obesitas

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 01:38 WIB

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:34 WIB

Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:02 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Minggu, 7 Desember 2025 - 22:01 WIB

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Minggu, 7 Desember 2025 - 19:26 WIB

Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:20 WIB

Puluhan Tahun Kemudian, Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Pembacaan Aneh Voyager 2 tentang Uranus

Minggu, 7 Desember 2025 - 15:49 WIB

Studi Harvard Membuka Potensi Pengobatan Baru untuk Diabetes dan Obesitas

Minggu, 7 Desember 2025 - 14:47 WIB

KPK Intensif Usut Dugaan Korupsi Proyek Monumen Reog Ponorogo

Berita Terbaru

Headline

KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau

Minggu, 7 Des 2025 - 22:01 WIB