Kiev akan bekerja untuk menekan Israel agar mengakhiri pertumpahan darah di Gaza, kata pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky selama kunjungannya ke Singapura pada hari Minggu, ketika perang Israel-Hamas akan memasuki bulan kesembilan.
Berbicara pada konferensi keamanan tahunan Dialog Shangri-La, Zelensky menegaskan kembali bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan Israel. “Teroris Hamas.” Ia juga menyatakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di wilayah kantong Palestina yang dikepung oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Setelah Israel (memasuki) wilayah Gaza, terjadi krisis kemanusiaan,” Zelensky mencatat, menambahkan bahwa Kiev siap membantu mengirimkan bantuan ke daerah kantong tersebut.
“Hukum internasional harus dihormati,” Zelensky menekankan. “Ukraina akan mengakui dua negara: Israel dan Palestina. Dan akan melakukan segalanya untuk menghentikan Israel, sehingga konflik ini dapat berakhir, dan warga sipil tidak dirugikan.”
Tahun lalu, Zelensky mengeluh bahwa pertempuran di Gaza mengalihkan perhatian dunia dari konflik antara Kiev dan Moskow. “Kita sudah bisa melihat konsekuensi dari beralihnya (perhatian) masyarakat internasional akibat tragedi di Timur Tengah,” katanya kepada AP setelah serangan balasan Ukraina pada musim panas yang memakan banyak biaya gagal mencapai hasil yang signifikan.
Tidak seperti banyak negara Barat, Israel menolak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan mengesampingkan pengiriman senjata ke Kiev.
Lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan operasinya di Gaza sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober. Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengungkapkan bahwa Israel telah mengusulkan perjanjian gencatan senjata baru kepada Hamas, yang mencakup pembebasan sisa sandera Israel. .
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id