NewsRoom.id – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan penempatan sejumlah kerabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada jabatan petinggi BUMN merupakan bentuk kepercayaan negara terhadap kemampuannya.
Setiap orang yang dianggap negara cukup mempunyai kewenangan dan kemampuan, memang seperti itu, kata Ali Mochtar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pernyataan tersebut menjawab sejumlah kritik yang dilontarkan keponakan Presiden Jokowi, Bagaskara Ikhlasulla Arif, yang diangkat menjadi Manajer Hubungan Non-Pemerintah di PT Pertamina (Persero).
Keponakan Presiden Jokowi lainnya adalah Joko Priyambodo yang diangkat menjadi Direktur Pemasaran dan Operasional PT Patra Logistik, anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Jabatan strategis tersebut resmi dijabatnya sejak 20 Mei 2024.
Kerabat Presiden Jokowi berikutnya yang duduk di perusahaan pelat merah adalah Sigit Widyawan, suami sepupu Jokowi yang saat ini menjabat Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI.
Ngabalin yang pernah menjabat Komisaris Angkasa Pura I saat itu di Pelindo III mengatakan, kritik yang dilontarkan kerabat Jokowi merupakan masukan yang disampaikan pengamat.
“Observer disebut juga pengamat, mengamati dari kejauhan ya? Amati,” katanya.
Ngabalin menilai akuntabilitas sistem pemerintahan di Indonesia sudah tidak diragukan lagi.
Ngabalin pun memastikan amanah yang diembannya bukanlah kebijakan retribusi. “Sama sekali tidak ada hubungannya sama sekali, jauh sekali,” ujarnya.
Ngabalin mengimbau masyarakat menghormati kapasitas dan kemampuan seseorang dalam memegang jabatan publik.
“Jangan memikirkan dinasti, nepotisme sedikit saja,” ujarnya.
NewsRoom.id