Faisal Basri: Hilirisasi Proyek yang Tak Masuk Akal!

- Redaksi

Senin, 17 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, mengatakan proyek hilirisasi adalah omong kosong yang tidak membawa manfaat nyata bagi perekonomian Indonesia.

Menurut Faisal, melemahnya perekonomian terlihat jelas dari menurunnya penerimaan pajak dan tabungan, serta melemahnya industri manufaktur.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Jadi, indikator pertama adalah pajak. “Kedua indikatornya adalah penghematan,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Novel Baswedan, Senin (17/6).

Pakar ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini menambahkan, industri manufaktur yang menyumbang hampir sepertiga penerimaan pajak juga menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Atas dasar itu, Faisal pun mempertanyakan efektivitas proyek hilirisasi yang dijalankan pemerintah.

“Saya tanya hilirisasi proyeknya sesat atau bagaimana? (Karena tidak difoto dari industri). Jadi hilirisasi atau industrialisasi? Yang pasti hilirisasi yang terjadi dan klaim keuntungan kita itu omong kosong. ,” ujar Master of Arts (MA) bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Faisal menjelaskan, pihaknya sebelumnya mengungkapkan hilirisasi nikel Indonesia hanya mendapat keuntungan 10 persen, sedangkan 90 persennya masuk ke China. Hal tersebut tidak lagi terjadi karena sebenarnya Indonesia tidak mendapat apa-apa alias minus.

“Kok ada minusnya? Sebab, mereka mendapatkan berbagai tax holiday. Masih ada satu hal lagi yang belum saya hitung, yaitu subsidi batu bara. Jadi pakai pembangkit listrik tenaga batu bara, batu baranya disubsidi, tahun 2022 harga batu bara di pasar internasional rata-rata 345 dolar (AS) setahun, kata pemerintah “jangan khawatir pak, saya hanya kasih 70 dolar (AS) ), sehingga mendapat subsidi 275 dolar (AS) per metrik ton,” jelasnya.

Menurut Faisal, subsidi yang besar ini justru menguntungkan perusahaan asing, sedangkan masyarakat sendiri terus dibebani.

Luar biasa. “Betapa murahnya kita mensubsidi warga asing, tapi warga kita sendiri yang terus-terusan di-bully,” tutupnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ancam Gorok Leher Orang, Ulama Minta Menteri Agama Pecat Ainul Yakin
Looney Tunes Membunuhnya di Tubi
“Peta Rasa Sakit” Otak Ditemukan: Para Ilmuwan Menemukan Jalan Bebas Opioid menuju Bantuan
Ilmuwan Menemukan Bagaimana Sel Leukemia “Menipu Kematian” dan Menghindari Pengobatan
Ekonom Tantang Purbaya Turunkan PPN ke Cukai
Cawan Suci Fisika: Ilmuwan Menemukan Jalan Baru Menuju Superkonduktor Suhu Kamar
Jokowi-Luhut Harus Diusut Terkait Tuduhan Korupsi Whoosh
Campaign Evolved' Akhirnya Membawa Waralaba ke PS5

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 23:13 WIB

Ancam Gorok Leher Orang, Ulama Minta Menteri Agama Pecat Ainul Yakin

Minggu, 26 Oktober 2025 - 22:12 WIB

Looney Tunes Membunuhnya di Tubi

Minggu, 26 Oktober 2025 - 21:09 WIB

“Peta Rasa Sakit” Otak Ditemukan: Para Ilmuwan Menemukan Jalan Bebas Opioid menuju Bantuan

Minggu, 26 Oktober 2025 - 20:36 WIB

Ilmuwan Menemukan Bagaimana Sel Leukemia “Menipu Kematian” dan Menghindari Pengobatan

Minggu, 26 Oktober 2025 - 20:06 WIB

Ekonom Tantang Purbaya Turunkan PPN ke Cukai

Minggu, 26 Oktober 2025 - 16:59 WIB

Jokowi-Luhut Harus Diusut Terkait Tuduhan Korupsi Whoosh

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Campaign Evolved' Akhirnya Membawa Waralaba ke PS5

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:54 WIB

Laser Pengubah Permainan Ini Lebih Kecil, Lebih Cerdas, dan Sangat Bertenaga

Berita Terbaru

Headline

Looney Tunes Membunuhnya di Tubi

Minggu, 26 Okt 2025 - 22:12 WIB

Headline

Ekonom Tantang Purbaya Turunkan PPN ke Cukai

Minggu, 26 Okt 2025 - 20:06 WIB