NewsRoom.id – Kelompok pecinta Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhibbin asal Surabaya meradang dan melaporkannya ke Polrestabes Surabaya. Sebab, logo NU diduga sengaja diubah dan disebar di media sosial X.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan berpengaruh bagi umat Islam di tanah air. NU lahir pada tanggal 31 Januari 1926.
Ditemui di Mapolrestabes Surabaya (20/6), Ali Mahfud selaku pelapor dan Muhibbin mengaku mengetahui adanya perubahan logo NU pada 19 Juni 2024 sekitar pukul 21.00. Saat itu, ia bersama beberapa muhibbin lainnya di Yayasan Bumi Miring di Jalan Kawatan Surabaya.
“Saya diberitahu teman lain tentang perubahan logo NU. “Kami melihat perubahan logonya dan dibagikan di aplikasi X yang dulu bernama Twitter,” jelas Ali Mahfud di Mapolrestabes Surabaya.
Pada akun X dengan nama pengguna BEBEL, ditampilkan logo NU yang diubah. Logo aslinya berwarna hijau, namun yang ditampilkan berwarna merah.
Tulisan NU berubah menjadi PBB dan tertulis Ulama Nambang. Dalam unggahan tersebut tertulis Assalamualaikum Nusantara. Ali merasa kecewa dengan apa yang dibagikan akun BEBEL.
“NU adalah bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia dan merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. “Lambang asli NU bergambar bola dunia yang dikelilingi benang dengan angka 99,” jelas Ali.
Sementara itu, Abdul Holil, penulis dan peneliti simbol Nahdlatul Ulama (NU), melalui bukunya: Kiai Ridlwan Abdullah, Peran dan Teladan Penulis Simbol NU, turut angkat bicara.
Soal pergantian simbol merupakan sebuah penghinaan. Apalagi fokusnya pada tiga hal. Yaitu bintang sembilan yang disisipkan tulisan “Rupiah (Rp)” dan “dolar” yang berarti uang. Kemudian tulisan NU dibalik menjadi PBB, kemudian pada globe tersebut terdapat gambar sejenis ekskavator yang dimasukkan ke dalamnya. Terkait indikasi kebijakan proyek pertambangan yang jelas-jelas menghina kaum Nahdliyin, jelas Holil.
Terpisah, Kabid Humas Polrestabes AKP Haryoko mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan penyidik terkait terkait laporan yang masuk ke Polrestabes Surabaya. “Kami akan segera menindaklanjutinya dengan koordinasi lebih lanjut,” jelasnya.
NewsRoom.id