Menakjubkan! Komentar Kompolnas Terkait Pernyataan Kapolda Sumbar Terkait Penyidikan Kasus Afif yang Viral

- Redaksi

Kamis, 27 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Buntut dari pernyataan Kapolda Sumbar (Sumbar) Suharyono yang akan mencari oknum yang membuat kasus meninggalnya Afif Maulana viral, di Kota Padang, Sumbar.

Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Jozua Mamoto sontak mengomentari pernyataan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Suharyono. Benny mengatakan, pernyataan tersebut tidak seharusnya dilontarkan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Terkait pernyataan (Kapolda Sumbar Irjen Suharyono), kami rasa tidak tepat, lebih baik tidak disampaikan ke publik, kata Benny Mamoto dalam diskusi bertajuk 'Penyiksaan: Nilai-Nilai Asia?' yang diselenggarakan oleh Amnesty International Indonesia pada Rabu (26/6/2024).

Benny juga mengatakan, Polda Sumbar mungkin perlu melakukan penyelidikan terhadap oknum yang membuat viralnya meninggalnya Afif Maulana (AM).

Bahkan, kata dia, penyidikan misalnya akan mencari informasi apakah ada kepentingan di balik oknum yang memviralkan kematian AM.

Seorang siswa melahirkan di kelas pada malam pernikahan pertamanya di suku liar. Seperti diketahui, Suharyono mengaku sedang mencari sosok yang membuat viralnya kematian AM.

Ia berdalih viralnya hal tersebut merupakan eksperimen yang dilakukan pers. Lanjutnya, istilah itu bermakna pembenaran seolah-olah polisi berbuat salah, polisi menganiaya seseorang sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

Oleh karena itu, Polda Sumbar sedang mencari orang tersebut untuk dimintai keterangan. Sejauh mana dan apa yang dia ketahui tentang apa yang disampaikan di media sosial, kata Suharyono.

Dugaan penyiksaan terhadap Afif Maulana diungkap Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang. Bocah berusia 13 tahun itu diduga disiksa oleh polisi yang sedang berpatroli.

Afif, 13 tahun, ditemukan di bawah Jembatan Kuranji Kota Padang pada 9 Juni 2024. “Kami menduga Afif meninggal karena disiksa petugas polisi.

“Ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang kami lakukan,” kata Direktur LBH Padang Indira Suryani, Kamis (20/6/2024). Kemudian, kata dia, LBH Padang melakukan pemeriksaan dengan meminta keterangan dari saksi kunci yakni teman korban.

Teman korban terakhir kali melihat Afit di Jembatan Kuranji pada 9 Juni 2024. “Teman korban berinisial A mengatakan, malam kejadian korban sedang berkendara bersamanya di Jembatan Sungai Batang Kuranji,” ujarnya.

Kemudian, di saat yang bersamaan, korban AM dan A yang mengendarai sepeda motor didekati polisi yang sedang berpatroli. Tiba-tiba kendaraan korban ditendang polisi dan AM terlempar ke pinggir jalan.

Saat itu, A bercerita kepada LBH Padang, jaraknya sekitar 2 meter dari AM, kata Indira. Tak berhenti sampai disitu, kata dia, A diamankan polisi di Polsek Kuranji.

Seorang melihat korban Afif Maulana dikepung polisi namun kemudian dipisahkan.

“Saat ditangkap polisi, korban A melihat korban AM berdiri dan dikepung petugas polisi yang memegang rotan,” ujarnya. Kemudian sekitar pukul 11.55 WIB tanggal 9 Juni 2024, korban AM ditemukan tewas.

Korban AM ditemukan dengan kondisi luka memar di bagian pinggang, punggung, pergelangan tangan, dan siku. Sedangkan pipi kirinya bengkak dan ada luka berdarah di kepala, kata Indira.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah
Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa
PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya
Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.
Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan
Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat
Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan
Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 01:04 WIB

Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:33 WIB

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:02 WIB

PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya

Jumat, 5 Desember 2025 - 23:31 WIB

Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:27 WIB

Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:25 WIB

Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:23 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:19 WIB

Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini

Berita Terbaru

Headline

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Des 2025 - 00:33 WIB