NewsRoom.id -Dorongan percepatan Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) diduga bertujuan untuk mengamankan posisi Zulkifli Hasan (Zulhas) di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Direktur Eksekutif Algebar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago mencatat kekhawatiran elite PAN terhadap komitmen Prabowo untuk menggandeng Zulhas jika kursi ketua umum berpindah tangan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Atas kekhawatiran tersebut, Arifki menduga PAN sengaja menunda Kongres dari tahun 2025 ke tahun ini.
“Saya merasa orang-orang di PAN melihat potensi jabatan politik. Mereka khawatir, misalnya, potensi Prabowo melirik tokoh lain sebagai Ketua Umum PAN (selain Zulhas),” kata Arifki kepada redaksi, Sabtu (29/6).
Di sisi lain, dorongan agar Zulhas kembali memimpin PAN akan menjadi isu sensitif. Sebab, menurut Arifki, trennya Ketua Umum PAN cenderung dijabat satu periode.
Namun di era Zulhas, jabatan Ketua Umum PAN bisa dijabat tiga periode melalui percepatan Kongres.
Narasi 3 istilah di PAN memang sensitif. Zulhas tidak mau ambil risiko, makanya dia lebih mengutamakan ini (Kongres) untuk dipresentasikan ke publik lebih awal, pungkas Arifki.
NewsRoom.id









