Terungkap, Ini Penyebab Meninggalnya Pebulu Tangkis China Saat Bertanding di Yogyakarta

- Redaksi

Selasa, 2 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

G

ELORA.CO – Pebulu tangkis Tiongkok Zhang Zhi Jie dinyatakan mengalami serangan jantung mendadak. Atlet tersebut tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia saat berlaga di ajang BNI Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2024 di GOR Amongrogo, Kota Yogyakarta, Minggu (30/4/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU dr. S. Hardjolukito maupun RSUP dr. Sardjito menunjukkan hasil yang sama, yakni korban mengalami henti jantung mendadak,” kata Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Asia Junior Championships, Broto Happy di KONI DIY, Kota Yogyakarta, Senin (1/7/2024).

Broto menjelaskan, Zhang sempat pingsan di arena bulu tangkis saat bertanding melawan pebulu tangkis Jepang, Kazuma Kawano. Setelah mendapat izin dari wasit, tim medis pun masuk ke arena untuk melakukan pemeriksaan awal dan pertolongan pertama sesuai prosedur.

Saat pertolongan pertama diberikan, korban mengalami penurunan kesadaran disertai napas tidak teratur, dan langsung dibawa ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito. Sesampainya di UGD Hardjolukito, korban diperiksa dan ditemukan tidak ada denyut nadi dan tidak ada napas spontan.

“Maka dilakukanlah prosedur bantuan media pijat jantung eksternal,” ujarnya.

Pijat jantung eksternal dengan bantuan pernapasan selama tiga jam. Namun, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai menunjukkan tanda-tanda kematian sekunder.

“Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada ofisial tim China,” jelasnya.

Dari kondisi tersebut, tim medis Tiongkok meminta agar korban dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito untuk penanganan lebih lanjut. Saat tiba di IGD RSUP Dr. Sardjito, korban sudah tidak bernapas, tidak ada denyut nadi, dan sudah menunjukkan tanda-tanda kematian sekunder.

Namun, tim medis Sardjito tetap melakukan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam. Namun, tetap tidak ada respons sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tim medis Sardjito.

“Setelah diberikan penjelasan kepada ofisial tim China, pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB,” kata Broto.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ubur-ubur cantik namun berbahaya ini baru ditemukan di lepas pantai Jepang
Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten
Tragis! Kisah permaisuri Raja Jawa yang dibuang dan menghembuskan nafas terakhir di Manado
Kesehatan Mulut yang Buruk Terkait dengan Kerusakan Otak Tersembunyi
Obat GLP-1 Seperti Ozempic Bekerja, tetapi Penelitian Baru Mengungkapkan Dampak Besar
Israel Terus Membuat Gaza Kelaparan Meski Ada Gencatan Senjata
Ilmuwan Menciptakan Kembali Kelahiran Alam Semesta yang Berapi-api di Lab
Bagaimana Laser Seukuran Telapak Tangan Dapat Mengubah Kedokteran dan Manufaktur

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 23:16 WIB

Ubur-ubur cantik namun berbahaya ini baru ditemukan di lepas pantai Jepang

Minggu, 9 November 2025 - 22:45 WIB

Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten

Minggu, 9 November 2025 - 22:14 WIB

Tragis! Kisah permaisuri Raja Jawa yang dibuang dan menghembuskan nafas terakhir di Manado

Minggu, 9 November 2025 - 20:10 WIB

Kesehatan Mulut yang Buruk Terkait dengan Kerusakan Otak Tersembunyi

Minggu, 9 November 2025 - 19:39 WIB

Obat GLP-1 Seperti Ozempic Bekerja, tetapi Penelitian Baru Mengungkapkan Dampak Besar

Minggu, 9 November 2025 - 16:33 WIB

Ilmuwan Menciptakan Kembali Kelahiran Alam Semesta yang Berapi-api di Lab

Minggu, 9 November 2025 - 16:02 WIB

Bagaimana Laser Seukuran Telapak Tangan Dapat Mengubah Kedokteran dan Manufaktur

Minggu, 9 November 2025 - 14:59 WIB

Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan Usai Pemulihan MKD

Berita Terbaru

Headline

Penelitian Baru Mematahkan Mitos Sensitivitas Gluten

Minggu, 9 Nov 2025 - 22:45 WIB