Israel dilaporkan telah mencabut izin akses tak terbatas bagi warga Palestina di Gaza untuk bepergian ke bagian utara daerah kantong itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menarik salah satu konsesi utama dalam negosiasi gencatan senjata dengan kelompok militan Palestina Hamas, menolak akses tanpa batas ke Gaza utara, CNN melaporkan Sabtu, mengutip sumber.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sekarang PM Israel ingin orang-orang bersenjata dilarang kembali ke Gaza utara setelah gencatan senjata berlaku. Israel sebelumnya setuju untuk mengizinkan akses tanpa batas ke bagian utara daerah kantong itu, tetapi sekarang ingin ketentuan itu dicabut untuk segala jenis gencatan senjata atau kesepakatan penyanderaan dengan kelompok itu.
Tuntutan baru tersebut dapat membahayakan negosiasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan dan sejauh ini gagal membuahkan hasil apa pun.
Perkembangan itu terjadi saat Israel melakukan serangan udara besar-besaran di Gaza selatan, yang menyebabkan sedikitnya 70 orang tewas dan hampir 300 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menargetkan para pemimpin Hamas, termasuk kepala sayap militernya, Mohammed Deif. Kelompok militan tersebut membantah klaim tersebut, dan bersikeras bahwa Yerusalem Barat hanya berusaha “menutupi” terbaru “pembantaian yang mengerikan.”
Konflik di Gaza meletus setelah serangan pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan, yang dilancarkan oleh Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, dan menyandera lebih dari 200 orang.
Yerusalem Barat menanggapi dengan operasi darat dan pemboman besar-besaran terhadap daerah kantong itu, yang menurut perkiraan Kementerian Kesehatan Gaza, permusuhan tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 38.000 warga Palestina.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id










