NewsRoom.id -Laporan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada Ahad (14/7) menyebutkan, jumlah korban tewas akibat pembantaian Israel di kamp pengungsi Mawasi, Khan Younis, Gaza terus bertambah hingga mencapai 90 orang.
Dikatakan bahwa separuh dari korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Sementara itu, 300 orang terluka dan banyak dari mereka dalam kondisi kritis.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Militer Israel mengatakan serangan di daerah itu menargetkan kepala militer Hamas Mohammed Deif. Belum jelas apakah ia tewas.
Di sisi lain, Pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa Deif baik-baik saja dan klaim Israel menyerang petinggi mereka hanyalah alasan untuk membenarkan tindakan kriminal mereka di Jalur Gaza.
“Semua korban adalah warga sipil. Apa yang terjadi adalah eskalasi genosida yang berbahaya di tengah dukungan Amerika dan kebungkaman global,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Mayadeen.
Pembantaian di kamp Mawasi memicu gelombang kemarahan internasional, dengan beberapa pemimpin dunia menyatakan kecaman atas tindakan Israel.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukanlah perang atau pembelaan diri, tetapi genosida.
“Tidak ada negara, termasuk Turki, yang dapat merasa aman selama Israel mencari keamanannya melalui pendudukan,” tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Turki juga menekankan bahwa pembantaian puluhan warga sipil oleh Israel di kamp Mawasi merupakan upaya untuk memusnahkan rakyat Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan bahwa serangan Israel terhadap kamp-kamp pengungsi, yang dikategorikan sebagai zona aman, adalah kejahatan yang terus dilakukan Israel di bawah perlindungan Amerika.
“Kejahatan baru dalam catatan kejahatan Zionis yang berkelanjutan mengingat diamnya komunitas internasional dan dukungan komprehensif AS terhadap entitas ini,” katanya.
Kemudian, Biro Politik gerakan Houthi di Yaman mengutuk keras pembantaian genosida brutal yang dilakukan oleh pendudukan di kamp Mawasi, di Khan Younis dan di area sholat di kamp pengungsi al-Shati di Gaza barat.
NewsRoom.id