NewsRoom.id – Satpam Penitipan Anak Wensen School Indonesia yang berlokasi di Jalan Putri Tunggal, Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Ruhiyat, kaget dengan aksi kekerasan yang terjadi di sana. Apalagi, aksi tersebut dilakukan oleh Meita Irianty selaku pemilik.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Jujur saya heran, karena beliau orangnya baik setiap hari, dan ramah juga sama saya,” kata Ruhiyat kepada Republika, Kamis (1/8/2024).
Namun, Ruhiyat menyadari bahwa setiap orang memiliki masalahnya sendiri. Ruhiyat menduga Meita mungkin memiliki masalah dalam keluarganya yang menyebabkan kekerasan tersebut.
“Kami tidak tahu masalah apa yang dialami keluarganya,” kata Ruhiyat.
Ruhiyat mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan suami Meita. Saat itu, Meita dijemput dan diantar oleh suaminya. Namun, Ruhiyat tidak mengenalnya secara langsung karena suami Meita sedang sibuk bekerja.
“Suami saya kadang-kadang terlihat tidak hadir karena dia juga bekerja seharian,” kata Ruhiyat.
Ruhiyat juga tidak mengetahui adanya tindak kekerasan yang terjadi di sana. Sebab, Ruhiyat tidak masuk ke area penitipan anak. Tanggung jawab Ruhiyat hanya di area luar tempat penitipan anak. “Saya di luar, tidak masuk ke dalam, karena di dalam juga ada guru,” kata Ruhiyat.
Selama ini, Ruhiyat juga mengaku belum pernah ada orangtua yang marah atau protes terhadap tempat penitipan anak tersebut. “Tidak pernah ada yang seperti itu,” kata Ruhiyat yang sudah bekerja di sana sekitar satu tahun.
Sebelumnya, orangtua korban, Rizki Dwi Utami, mengungkap laporan terhadap sebuah tempat penitipan anak di Harjamukti, Cimanggis, Depok. Meita telah melakukan kekerasan terhadap anak Rizki, MK, yang baru berusia dua tahun.
Peristiwa ini terjadi pada 10 Juni 2024 atau dua minggu setelah MK masuk ke tempat penitipan anak. Namun, Rizki baru menyadari MK menjadi korban penganiayaan pada 24 Juli 2024. Fakta itu terungkap lewat rekaman CCTV yang kini menjadi barang bukti. Sementara itu, Meita telah resmi ditahan dalam kasus ini karena berstatus tersangka.
NewsRoom.id