PKS Akhirnya Dukung Dinasti Jokowi di Pilgub Sumut

- Redaksi

Minggu, 4 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di luar nalar dan sangat mengejutkan, PKS akhirnya mencalonkan Bobby Nasution (BN) — menantu Jokowi — untuk pemilihan gubernur Sumatera Utara (Sumut). Keputusan ini diumumkan kemarin di kantor DPP PKS di Jakarta.

Pencalonan Bobby menuai kritik pedas dari kader dan simpatisan PKS. Tadi malam, simpatisan menyampaikan kekesalan dan rasa jijik mereka terhadap langkah partai oranye itu. Sebagian mengaku menyesal telah memilih PKS pada pemilu lalu. Dan sebagian lainnya bersumpah tidak akan mendukung PKS lagi.

Ketua DPW PKS Sumut Dr Usman Ja'far mengatakan partainya tidak punya pilihan di tengah kondisi permainan catur di Sumut yang kurang ideal saat ini. “Itu tidak bisa dihindari,” kata Usman terkait pencalonan Bobby. Ia membantah tudingan bahwa pencalonan Bobby dilakukan karena imbalan uang.

Usman Ja'far yakin masyarakat bisa memahami keputusan PKS tersebut. Ia pun menegaskan pimpinan PKS siap menerima konsekuensi yang akan terjadi.

Benarkah PKS tidak bisa menghindari pencalonan Bobby? Ini sangat “bisa diperdebatkan”.

Pertama, memang ada ketentuan dalam UU Pemilu No. 7/2017 pasal 235 ayat 5 yang menyebutkan sanksi berupa larangan mengikuti pemilu berikutnya apabila partai tidak mengusung calon presiden atau kepala daerah. Namun, pada Pilgub Sumut 2024, PKS lebih mudah berhadapan dengan konstituennya dengan memilih sanksi tidak ikut pemilu ketimbang menyakiti perasaan rakyat yang sudah sangat muak dengan dinasti Jokowi.

Kedua, PKS akan lebih mudah menjelaskan kepada publik bahwa mereka harus berkoalisi dengan PDIP, yang hampir pasti akan mencalonkan Edy Rahmayadi. Memang sangat mungkin PDIP tidak akan mencalonkan ER, yang akan membuat PKS berada dalam dilema. Namun, dilema tidak mencalonkan Bobby jauh lebih mudah dijelaskan daripada keputusan mendukung dinasti Jokowi seperti yang dilakukan PKS saat ini.

Ketiga, PKS seharusnya mengajukan calon ketiga sejak awal. Memang tidak mudah mencari mitra koalisi. Pasalnya, Bobby telah membeli Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem, PKB, dan PAN dengan total 62 kursi di DPRD Sumut. Namun, jika PKS berupaya mengajak satu atau dua partai pendukung Bobby untuk mengajukan calon alternatif namun gagal, dapat dijelaskan secara terbuka kepada publik bahwa PKS telah berupaya menghindari Bobby namun gagal.

Sayangnya, PKS tidak mencoba merintis jalannya sendiri. Yang terlihat justru PKS antusias mengikuti jejak Bobby.

Ada bocoran menarik soal antusiasme itu. Konon, sejumlah kader senior PKS di Sumut sangat mendukung pencalonan Bobby. “Mereka memang tidak mau mendukung Pak Edy,” kata sumber kami. Para kader itu, kata sumber kami lagi, memang penggemar berat Bobby.

Bagaimana dengan masa depan? Pertanyaan ini sangat menarik. Dan juga mendebarkan. PKS harus memahami suasana psikologis masyarakat yang sudah sangat muak dengan keluarga Jokowi, termasuk Bobby Nasution. Tidak berlebihan jika diprediksi PKS akan kehilangan dukungan yang signifikan. Ini yang pertama.

Kedua, ke depannya PKS akan terus dikritik, terutama di media sosial. Serangan di media sosial dikhawatirkan akan memperburuk citra PKS yang selama ini sangat disegani masyarakat karena dinilai teguh menentang kesewenang-wenangan rezim.

Hari ini, agaknya ludah paling lembut yang akan dilemparkan kepada partai dakwah ini adalah: PKS akhirnya mendukung dinasti Jokowi.()

3 Agustus 2024

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Memecahkan Kode di Balik Senyawa Langka yang Dapat Melawan Kanker
Jangan Izinkan Orang Gila Ini Masuk Jepang
Jangan Izinkan Orang Gila Ini Masuk Jepang
Pasar Kecantikan Ulta UB Dan Artinya Bagi Konsumen Dan Merek
Petunjuk Baru Menunjukkan “Miliaran Kebosanan” di Bumi Memicu Bangkitnya Kehidupan
Studi Baru Mengungkap Misteri Lokasi Makam Tionghoa Berusia 4.000 Tahun
Viral Koramil Keluarkan Izin Kerumunan yang Seharusnya Menjadi Kewenangan Polisi, Komandan Ambil Tindakan!
Budi Arie Bantah Singkatan Projo 'Pro Jokowi', Rekaman Digital 2018 Sebenarnya Dia dengan Jelas Mengatakannya

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 04:15 WIB

Ilmuwan Memecahkan Kode di Balik Senyawa Langka yang Dapat Melawan Kanker

Selasa, 4 November 2025 - 03:44 WIB

Jangan Izinkan Orang Gila Ini Masuk Jepang

Selasa, 4 November 2025 - 03:13 WIB

Jangan Izinkan Orang Gila Ini Masuk Jepang

Selasa, 4 November 2025 - 01:09 WIB

Pasar Kecantikan Ulta UB Dan Artinya Bagi Konsumen Dan Merek

Selasa, 4 November 2025 - 00:38 WIB

Petunjuk Baru Menunjukkan “Miliaran Kebosanan” di Bumi Memicu Bangkitnya Kehidupan

Senin, 3 November 2025 - 23:36 WIB

Viral Koramil Keluarkan Izin Kerumunan yang Seharusnya Menjadi Kewenangan Polisi, Komandan Ambil Tindakan!

Senin, 3 November 2025 - 23:05 WIB

Budi Arie Bantah Singkatan Projo 'Pro Jokowi', Rekaman Digital 2018 Sebenarnya Dia dengan Jelas Mengatakannya

Senin, 3 November 2025 - 20:30 WIB

Obat Baru Membunuh Kanker 20.000x Lebih Efektif Tanpa Efek Samping yang Terdeteksi

Berita Terbaru

Headline

Jangan Izinkan Orang Gila Ini Masuk Jepang

Selasa, 4 Nov 2025 - 03:44 WIB

Headline

Jangan Izinkan Orang Gila Ini Masuk Jepang

Selasa, 4 Nov 2025 - 03:13 WIB

Headline

Pasar Kecantikan Ulta UB Dan Artinya Bagi Konsumen Dan Merek

Selasa, 4 Nov 2025 - 01:09 WIB