Presiden Palestina Mahmoud Abbas Dikecam Setelah Tak Hadir di Pemakaman Haniyeh

- Redaksi

Senin, 5 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Ketidakhadiran Presiden Palestina Mahmoud Abbas di pemakaman Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menuai kritik dari banyak pihak.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Mengutip Pemantau Timur Tengah Pada Minggu (4/7), sejumlah aktivis menyampaikan kekecewaannya terhadap Abbas yang tidak menghadiri upacara pemakaman Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (2/7) lalu.

Sikap ini dianggap tidak pantas karena Abbas sebelumnya pernah menghadiri pemakaman mantan presiden Israel dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Shimon Peres pada tahun 2016.

“Para aktivis mengecam ketidakhadiran Abbas di pemakaman Haniyeh setelah ia menghadiri pemakaman mantan Presiden Israel Shimon Peres,” kata laporan itu.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa Abbas mengirim Wakil Ketua Gerakan Fatah Mahmoud Al-Aloul dan Sekretaris Komite Sentral Jibril Rajoub ke Doha untuk menghadiri pemakaman Haniyeh.

Upacara pemakaman Haniyeh diadakan setelah salat Jumat di Masjid Muhammad Bin Abdul Wahhab, masjid terbesar di Qatar. Ia kemudian dimakamkan di Pemakaman Imam Pendiri di Lusail.

Khalil Al-Hayya, anggota biro politik Hamas, memimpin ribuan jamaah dalam salat jenazah untuk Haniyeh dan pengawalnya, yang dihadiri oleh ribuan orang.

Jenazah Haniyeh juga dimakamkan di Iran dan dipimpin langsung oleh pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis (1/8).

Haniyeh sedang mengunjungi Teheran untuk pelantikan presiden baru Iran dan menginap di sebuah wisma di utara, tempat ia dibunuh pada hari Rabu (31/7).

Pejabat Iran dan Hamas menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Namun Israel tetap bungkam.

Laporan Telegrap mengatakan Haniyeh terbunuh oleh bom yang ditanam dan disembunyikan di kediamannya selama dua bulan terakhir.

Badan intelijen Israel, Mossad, diduga menyewa agen keamanan Iran untuk menanam bahan peledak di tiga ruangan terpisah di gedung tersebut.

NewsRoom.id

Berita Terkait

KPK Sita Uang Saat OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Berapa Besarnya?
Revlon Menatap Masa Depan Sambil Mengawasi Masa Lalu
Bagaimana Otak Besar dan Wajah Datar Kita Berkembang dalam Waktu Singkat
Ahli Biologi Menemukan Kehidupan di Salah Satu Tempat Paling Bermusuhan di Bumi
Diakui Yuliani, JKN menjadi solusi dalam menangani pengobatannya sendiri
Ignasius Jonan kemungkinan besar akan diangkat menjadi keponakan Luhut di Danantara
“Ini Berasal dari Meteorit”: Para Ilmuwan Terkejut dengan Air di Dalam Tanaman Berumur 400 Juta Tahun
Wanita Kentucky Mengirimkan Kotak Lengan Manusia, Jari, Bukan Obat

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 12:00 WIB

KPK Sita Uang Saat OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Berapa Besarnya?

Selasa, 4 November 2025 - 09:56 WIB

Revlon Menatap Masa Depan Sambil Mengawasi Masa Lalu

Selasa, 4 November 2025 - 09:25 WIB

Bagaimana Otak Besar dan Wajah Datar Kita Berkembang dalam Waktu Singkat

Selasa, 4 November 2025 - 07:52 WIB

Ahli Biologi Menemukan Kehidupan di Salah Satu Tempat Paling Bermusuhan di Bumi

Selasa, 4 November 2025 - 07:21 WIB

Diakui Yuliani, JKN menjadi solusi dalam menangani pengobatannya sendiri

Selasa, 4 November 2025 - 05:17 WIB

“Ini Berasal dari Meteorit”: Para Ilmuwan Terkejut dengan Air di Dalam Tanaman Berumur 400 Juta Tahun

Selasa, 4 November 2025 - 04:46 WIB

Wanita Kentucky Mengirimkan Kotak Lengan Manusia, Jari, Bukan Obat

Selasa, 4 November 2025 - 04:15 WIB

Ilmuwan Memecahkan Kode di Balik Senyawa Langka yang Dapat Melawan Kanker

Berita Terbaru

Headline

Revlon Menatap Masa Depan Sambil Mengawasi Masa Lalu

Selasa, 4 Nov 2025 - 09:56 WIB