NewsRoom.id – Tiga roket menghantam gedung sekolah di Gaza tengah semalam.
Serangan itu menewaskan 100 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut penduduk Gaza, sekolah tersebut digunakan sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi.
Sayangnya, saat serangan itu terjadi, orang-orang sedang melaksanakan salat subuh.
Kebakaran juga terjadi di gedung sekolah.
Banyak pengungsi yang terjebak di dalam gedung tersebut.
“Tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian di dalam Sekolah al-Tabin di Kota Gaza, yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan puluhan lainnya terluka,”
“Hal ini jelas termasuk dalam kerangka kejahatan genosida dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina,” demikian laporan media Gaza.
Karena kengerian pembantaian itu dan banyaknya jumlah martir, tim medis, pertahanan sipil, tim bantuan dan darurat belum dapat menemukan jenazah semua martir sejauh ini.
“Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya tindakan pendudukan yang melakukan pembantaian mengerikan ini, dan kami menyerukan kepada seluruh dunia untuk mengutuknya.”
“Kami menganggap pendudukan Israel dan pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini,” kata laporan media tersebut.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi-organisasi internasional untuk memberikan tekanan kepada pendudukan untuk menghentikan kejahatan genosida dan pembersihan etnis terhadap warga sipil dan orang-orang terlantar di Jalur Gaza, dan menghentikan aliran darah di Jalur Gaza,”
Saksi Mata: Ada 250 Orang di Ruang Sholat
Ada sekitar 250 orang di dalam aula sholat di sebuah sekolah di Kota Gaza ketika tempat tersebut terkena bom Israel dini hari ini, media lokal melaporkan, mengutip saksi mata.
Laporan saksi mata menunjukkan bahwa banyak korban tewas dan terluka adalah warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.
Militer Israel mengklaim sekolah tersebut melindungi “teroris” dan berfungsi sebagai markas Hamas.
Oleh karena itu, Israel kemudian mengambil langkah-langkah untuk mengurangi korban sipil.
Namun, jumlah korban sipil sangat tinggi.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap rumah-rumah di Jabalia meningkat lagi
Sementara itu, secara terpisah, Al Jazeera melaporkan bahwa jet tempur Israel telah mengebom sebuah rumah di wilayah Jabalia, Gaza utara.
Eskalasi tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai sedikitnya 12 orang.
Media lokal kini melaporkan bahwa sedikitnya enam orang tewas dan 15 orang terluka dalam serangan terhadap rumah keluarga Abu Khalifa di daerah Jabalia al-Balad.
Dalam perkembangan lainnya, seorang pejabat AS telah mengonfirmasi bahwa pasukan Amerika diserang di timur laut Suriah oleh pesawat tak berawak, tanpa ada korban luka yang dilaporkan, kantor berita Reuters melaporkan.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir telah menandatangani perintah yang melarang semua kunjungan ke tahanan Palestina selama sebulan lagi, memperpanjang larangan yang telah berlaku sejak Israel melancarkan perang di Gaza.
NewsRoom.id









