NewsRoom.id – Politikus Golkar Airlangga Hartarto menggelar rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2024. Pertemuan antara Menko Perekonomian dan Presiden Jokowi berlangsung selama lebih dari satu jam sejak pukul 14.00 WIB.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Usai pertemuan, Airlangga mengatakan kepada wartawan di Istana Kepresidenan bahwa dirinya dan Jokowi hanya membahas perkembangan terkini kondisi ekonomi. Misalnya, surplus perdagangan dengan China dan dimulainya kembali perundingan perdagangan bebas dengan Uni Eropa (CEPA).
Meski demikian, Airlangga ditanyai soal kemungkinan pergantian posisi Ketua Umum Golkar melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub partai. Saat itu, Airlangga masih meyakini mekanisme pergantian partai beringin itu akan berlangsung hingga Desember.
“Ya jelas, jadwal Munasnya Desember. Golkar solid. Solid,” kata Airlangga seusai bertemu Jokowi menanggapi isu Munas Luar Biasa.
Airlangga mengatakan, Munas Luar Biasa itu mekanisme internal. Ia menduga ada pihak eksternal yang mengintervensi Partai Golkar. “Munas Luar Biasa itu mekanisme internal. Jadi kalau internal, ya internal. Munas kan masih Desember,” katanya.
Kepada Tempo, sejumlah petinggi Golkar mengatakan, Airlangga Hartarto dikabarkan telah meneken surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Hal itu dibenarkan Airlangga lewat keterangan video hari ini.
Dalam keterangan video, Airlangga mengatakan bahwa dirinya mengundurkan diri demi menjaga integritas Partai Golkar. “Demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” katanya.
Kepada Tempo, elite Golkar mengabarkan akan ada beberapa skenario yang akan dijalankan setelah Airlangga lengser. Pertama, mengangkat Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Golkar. Agus Gumiwang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
Hubungan Airlangga dan Agus pun disebut-sebut sedang tidak baik. Selanjutnya, mereka tengah mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar yang rencananya digelar pada akhir Agustus 2024. Nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun disebut-sebut sebagai Ketua Umum Golkar yang akan menggantikan Airlangga.
Sebelum kabar pengunduran diri Airlangga mencuat, kursi Ketua Umum Golkar itu sudah terguncang sejak pertengahan tahun lalu. Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam meminta Airlangga mengundurkan diri. Ridwan pun mengusulkan agar partainya segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk mencopot Airlangga dari kursi Ketua Umum Golkar yang sudah beredar sejak pertengahan tahun lalu.
Saat itu, posisi Airlangga sebagai pimpinan tertinggi Golkar ingin dicopot karena dinilai gagal menjalankan amanat partai yang akan diemban pada Pilpres 2024. Golkar memberikan amanat kepada Airlangga untuk menjadi calon presiden dari Golkar. Namun, Airlangga dinilai tidak mampu mengajukan diri untuk berkompetisi pada Pilpres 2024.
Airlangga juga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah atau minyak goreng. Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu diperiksa Kejaksaan Agung pada Juli 2023.
Koran Tempo, pada 4 Maret 2024, juga memberitakan manuver Bahlil Lahadalia untuk merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar dari Airlangga. Langkah Bahlil itu disebut-sebut mendapat restu dari Presiden Jokowi. Skenario Bahlil mengambil alih Golkar, membuat Jokowi bisa menjadi Ketua Dewan Pembina partai beringin itu.
NewsRoom.id









