NewsRoom.id – Netizen di media sosial X geram dengan stasiun televisi Metro TV terkait pemberitaan perolehan medali atlet Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Mereka menuntut Metro TV meminta maaf secara terbuka setelah menyebut medali perunggu Gregoria Mariska Tunjung alias Jorji di cabang bulu tangkis merupakan hasil 'giveaway'.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Beredar tangkapan layar berita Metro Siang yang memperlihatkan seorang presenter memperkenalkan tiga atlet Indonesia peraih medali di Paris. Latar belakang berita yang membuat netizen geram itu adalah dengan predikat 'Yang Pertama dan Berbeda', Gregoria yang meraih perunggu diberi predikat 'Peraih Medali Pertama', sedangkan Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah yang meraih emas diberi predikat, 'Emas Pertama dari Panjat Tebing dan Angkat Besi' serta 'Atlet Termuda Baru'.
“Minta maaf atau tidak! Kalau hanya permintaan maaf yang bisa memperbaiki keadaan, maka guru tidak lagi berfungsi untuk memperbaiki tata bahasa dengan akhlak yang mulia. Berikan hukuman sebagai ganti rugi,” kata seorang netizen.
“Hadiah dari ayahmu, Jorji bertanding sejak babak pertama menggunakan otak dan energi mentalnya, dia tidak tiba-tiba mencapai semifinal dan kemudian mendapatkan medali. Dia MEMPEROLEH perunggu dengan darah, air mata, dan semua yang dimilikinya. Maaf, apakah kamu tidak memikirkan itu @Metro_TV,” kata netizen lainnya.
“Demi Tuhan, kamu @Metro_TV nggak punya otak, kok bisa kamu sebut medali pertamamu itu medali gratis? Menurutmu, sopan nggak sih kalau stasiun TV besar bikin berita kayak gini? Kamu udah minta maaf ke Jorji?” Netizen lainnya merasa kesal.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Metro TV menanggapi kekesalan netizen terhadap X. Kalimat 'Minta Maaf, Tidak' pun menjadi salah satu trending topik di X.
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan makna medali perunggu yang diraihnya di Olimpiade Paris 2024 bagi dirinya dan Indonesia. Dikutip dari keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), Senin (5/8/2024), Gregoria mengatakan bahwa prestasi yang diraihnya kali ini merupakan hasil kerja keras banyak orang.
“Medali ini juga sangat berarti bagi saya, karena di dalam medali ini ada usaha dari banyak orang. Ini juga kado ulang tahun untuk saya minggu depan dan untuk Indonesia pada 17 Agustus nanti,” kata Gregoria yang akan berusia 25 tahun pada 11 Agustus mendatang, dikutip dari Antara.
Paris 2024 akan menjadi penampilan kedua Gregoria di Olimpiade setelah Tokyo 2020. Di Tokyo, kiprahnya berakhir di babak 16 besar setelah dikalahkan Ratchanok Intanon (Thailand).
“Semoga medali ini bisa memacu saya untuk lebih berprestasi di masa mendatang. Ini prestasi besar dalam karier saya. Semoga dengan medali ini saya bisa meraih gelar juara lagi,” kata Gregoria.
Gregoria meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 tanpa melakoni satu pertandingan pun. Hal itu lantaran lawannya, Carolina Marin (Spanyol) mengalami cedera dan memutuskan mundur saat melakoni laga kedua semifinal melawan wakil China, He Bing Jiao di Arena Port de la Chapelle, Minggu (4/8/2024).
Usai pertandingan, Gregoria mengaku sempat bertemu dengan Marin. Ia pun menyampaikan rasa simpatinya atas cedera yang dialami peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu.
“Kemarin saya ketemu Carolina Marin pas dia baru selesai bertanding di ruang medis. Kayaknya pas itu dia baru aja jatuh, jadi dia emosi banget karena sedih banget, karena kayak mimpi buruk gitu kalau atlet cedera. Saya tanya gimana keadaannya, terus dia bilang lumayan parah. Di situ saya doain, saya bilang semoga dia cepet sembuh,” terang Gregoria.
“Saya berharap dia bisa melanjutkan karirnya di bulu tangkis dan semoga cederanya tidak serius,” tambahnya.
Peraih medali Olimpiade Paris 2024 adalah Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) yang masing-masing membawa pulang medali emas, serta Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis) dengan medali perunggu. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta, Jumat (9/8/2024), mengatakan bonus bagi peraih medali Olimpiade Paris 2024 akan diumumkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Bonus itu harusnya diumumkan langsung oleh presiden, atau minimal menteri. Tapi (bonus) itu pasti ada. Soal besarannya, pasti tidak akan dikurangi (dari besaran bonus Olimpiade sebelumnya),” kata Isnanta seperti dikutip Antara, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat.
“Berapa banyak yang bocor, biarlah diumumkan oleh presiden karena ini menyangkut harkat dan martabat bangsa. Jadi, biarlah keputusan itu datang dari pimpinan tertinggi, karena atlet-atlet ini dilepas oleh presiden dan pasti akan diterima (dikembalikan) oleh presiden beserta bonusnya,” imbuhnya.
Isnanta juga menilai, perolehan dua emas dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi di Olimpiade Paris 2024 menjadi bukti kekuatan baru Indonesia di kancah dunia. Sebab, sebelumnya medali emas Merah Putih di Olimpiade berasal dari cabang bulu tangkis.
“Multievent itu kerja tim, tidak bisa dibagi-bagi ke dalam cabang. Medali diraih oleh semua orang secara kolektif. Bahkan dengan medali pertama dari Gregoria, itu menjadi motivasi tambahan bagi atlet lainnya,” kata Isnanta.
“Ini adalah cabang olahraga kontingen dan beregu, dan dua emas dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat beban ini menjadi andalan baru bagi Indonesia,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Wakil Bendahara II Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Richard Sam Bera mengapresiasi perjuangan para atlet yang berjuang di pentas Olimpiade Paris 2024.
“Kami sangat mengapresiasi perjuangan Gregoria (dan atlet lainnya) di sana. Hasil ini perlu diapresiasi, bahwa apa yang diperjuangkan dapat membuahkan medali, dan mudah-mudahan menjadi batu loncatan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang,” kata Richard.
NewsRoom.id