Para peneliti memprediksi penemuan galaksi redup dan ekspansif, yang berpotensi membentuk kembali pemahaman kosmik dan teori pembentukan galaksi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dengan menggunakan simulasi kosmologi paling akurat dan terperinci yang tersedia, sebuah tim internasional telah membuat prediksi menarik yang mungkin memberi pencerahan baru pada pemahaman kita tentang alam semesta: sejumlah besar galaksi redup di lingkungan kosmik kita sedang menunggu untuk ditemukan.
Galaksi Ultra-Diffuse
Studi ini berfokus pada galaksi ultra-difusi: galaksi redup dengan massa hingga satu miliar Matahari – sekitar seperseribu massa Matahari. Bima Sakti – tersebar di area yang sebanding dengan ukuran Bima Sakti kita. Hal ini membuat mereka sangat samar dan sulit untuk diamati, dan akibatnya, mereka masih kurang dipahami.
Para peneliti percaya bahwa Grup Lokal, sebuah cluster kecil yang saat ini berisi sekitar 60 galaksi yang diketahui, termasuk galaksi asal kita, Bima Sakti dan Andromeda, memiliki prospek terbaik untuk penemuan lebih lanjut. Meskipun sejauh ini hanya dua galaksi ultra-difusi yang telah ditemukan di Grup Lokal, para ilmuwan percaya bahwa memahami jumlah total galaksi ultra-difusi di Grup Lokal sangat penting untuk pemahaman kita tentang kosmos.
Simulasi HESTIA Mengungkap Lebih Banyak Galaksi
Jadi, berapa banyak lagi yang mengintai di halaman belakang kosmik kita? Untuk mengetahuinya, tim internasional meneliti simulasi canggih lingkungan kosmik kita. Dinamakan setelah dewi rumah Yunani kuno, simulasi HESTIA adalah simulasi Bima Sakti dan lingkungan terdekatnya yang paling akurat dan mendetail. Simulasi memperkirakan mungkin ada sebanyak 12 galaksi ultra-difusi yang menunggu untuk ditemukan di Grup Lokal. Berdasarkan analisis sifat-sifat galaksi ultra-difusi dalam simulasi HESTIA, tim yakin beberapa galaksi tersebut dapat diamati secara langsung menggunakan data yang ada dari survei seperti Sloan Digital Sky Survey.
Implikasinya Terhadap Pemahaman Pembentukan Galaksi
Penemuan galaksi-galaksi baru ini dapat mempunyai implikasi yang luas terhadap pemahaman kita tentang pembentukan dan evolusi galaksi. Model yang ada saat ini menunjukkan bahwa hingga setengah dari galaksi bermassa rendah di alam semesta dapat mengembang dan menyebar, dan sebagian besar galaksi tersebut tidak dapat diamati dengan kemampuan teknologi yang kita miliki saat ini. Karena jumlah galaksi di alam semesta merupakan prediktor kuat bagi banyak model kosmologis, ukuran populasi galaksi ultra-difusi di Grup Lokal dapat digunakan untuk mengesampingkan beberapa model tersebut.
Penelitian ini dipublikasikan di Itu Surat Jurnal Astrofisikaberjudul “Galaksi ultra-difusi Grup Lokal yang belum ditemukan.”
Referensi: “Galaksi Ultradiffuse Grup Lokal yang Belum Ditemukan” oleh Oliver Newton, Arianna Di Cintio, Salvador Cardona–Barrero, Noam I. Libeskind, Yehuda Hoffman, Alexander Knebe, Jenny G. Sorce, Matthias Steinmetz dan Elmo Tempel, 30 Maret 2023, Surat Jurnal Astrofisika.
DOI: 10.3847/2041-8213/acc2bb
Jaringan NewsRoom.id
NewsRoom.id